Upacara militer pemakaman jenazah perwira TNI Kapten Abdul Majid di Gampong Beurawe, Banda Aceh, Jumat (29/10) (Analisadaily/Muhammad Saman)
Analisadaily.com, Banda Aceh - Jenazah Komandan Tim (Dantim) Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI Wilayah Kabupaten Pidie, Kapten Abdul Majid, dimakamkan secara militer di pemakaman keluarga Gampong Beurawe, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh, Jum'at (29/10).
Kapten Abdul Majid sebelumnya meninggal dunia ditembak orang tak dikenal (OTK) di Jalan Lhok Panah Gampong Murong Cot Kecamatan Sakti, Kabupaten Pidie, Kamis sore (28/10) sekitar pukul 18.19 Wib.
Prosesi pemakaman secara militer jenazah perwira TNI tersebut diawali dengan upacara.
Proses pemakaman dihadiri keluarga, kerabat, dan masyarakat Beurawe. Suasana haru terlihat menyelimuti upacara pemakaman.
"Kami dapat informasi beliau meninggal tadi malam setelah dipastikan temannya," kata seorang keluarga korban, Khairul Muslim, kepada wartawan di lokasi pemakaman.
Almarhum Majid meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak. Pihak keluarga menyebutkan Kapten Abdul Majid terakhir pulang ke Gampong Beurawe pada Minggu (24/10).
Selama hidupnya, kata Khairul, Abdul Majid dikenal baik dengan masyarakat dan kerap berbaur. Di desa, Majid disebut layaknya warga biasa.
"Beliau bisa berbaur dengan masyarakat, seperti warga biasa. Karena tugas beliau berbaur bersama masyarakat," ujar Majid.
Seperti diberitakan sebelumnya, seorang perwira TNI tewas ditembak orang tak dikenal (OTK) di Gampong Murong Cot Kecamatan Sakti Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, Kamis (28/10) sore.
Korban adalah Kapten Abdul Majid SH (53 tahun), yang merupakan Komandan Tim Badan Intelijen Strategis (Dantim BAIS) TNI di Kabupaten Pidie. Korban merupakan warga asal Lhokseumawe dan selama ini bertugas di Pidie.
Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, penembakan tersebut terjadi sekitar pukul 18.19 WIB, Kamis (28/10).
Usai tertembak, korban sempat dilarikan ke rumah sakit oleh warga, sekitar namun nyawanya tak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia.
Bahkan, masih berdasarkan informasi yang diterima, senjata api milik prajurit TNI tersebut pun diketahui hilang.
Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Pol Winardy membenarkan insiden penembakan perwira TNI tersebut.
"Benar, korban yang meninggal adalah perwira TNI/BAIS," ujar Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Winardy, Kamis (28/10) malam.
Winardy menyebutkan polisi bakal mendukung TNI untuk mengungkap kasus tersebut. Cuma, katanya, itu ranah POM TNI.
"Kita bisa beri perbantuan olah TKP oleh unit Inafis kita jika diminta oleh POM TNI," jelas Winardy.
Kronologis kejadian yang diperoleh menyebutkan, pada Kamis (28/10) di Jalan Lhok Panah Gampong Murong Cot, Kecamatan Sakti, Pidie, dimana korban sebelum kejadian mengemudi sebuah mobil Toyota Fortuner warna putih dengan nomor polisi BL-1598-NH ke arah TKP.
Sekitar pukul 18.15 Wib terdengar letusan senjata api sebanyak 1 kali dan setelah itu lewat saksi Syarwan yang pada saat itu mengendarai sepeda motor bersama istrinya.
Kemudian saksi Syarwan diberhentikan oleh seseorang teman dari korban yang tidak tahu identitasnya untuk meminta tolong membawa korban yang sudah bersimbah darah di bagian perut.
Korban dinaikkan sepeda motor saksi ke arah perumahan penduduk Gampong Murong Cot untuk dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tgk Chik Di Tiro Sigli.
Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) Iskandar Muda, Kolonel Arh Sudrajat yang dikonfirmasi terpisah juga membenarkan hal yang sama.
Kapendam mengatakan bahwa kasus tersebut masih dalam penyelidikan.
(MHD/CSP)