Cabai merah (Pixabay)
Analisadaily.com, Medan - Harga cabai merah meroket sangat tajam di akhir pekan ini. Di tingkat pedagang pengecer harga cabai merah mencapai Rp 50 ribu per Kilogram (Kg).
“Kenaikan harga cabai merah tersebut tentunya bisa memicu tekanan laju inflasi,” kata Pengamat Ekonomi Sumatera Utara (Sumut), Minggu (31/10).
“Dan sudah barang pasti akan menjadi beban pengeluaran rumah tangga. Terlebih di wilayah Sumut, cabai menjadi salah satu komoditas yang banyak dikonsumsi,” lanjutnya.
Gunawan mengatakan, kenaikan harga cabai belakangan ini lebih dikarenakan oleh faktor cuaca. Dari hasil pemantauan di lapangan, intensitas hujan yang sangat tinggi menjadi salah satu pemicu turunnya produktifitas cabai di tingkat petani.
“Petani enggan melakukan pemanenan saat terjadi hujan,” ujarnya.
Disebutkan Gunawan, belum lagi lalu lintas jalur distribusi Karo-Medan yang rawan longsor. Keterlambatan 1 atau 2 jam saja bisa memicu terjadinya perubahan harga (naik) cabai merah itu sendiri.
“Hal ini dikarenakan pedagang besar dan pedagang pengecer memiliki batas waktu tertentu dalam belanja barang dagangannya,” sebutnya.
Umumnya pedagang pengecer yang berbelanja di Pasar Induk Lau Chi, berbelanja dalam rentang waktu pukul 21.00 WIB hingga 03.00 WIB. Pedagang pengecer yang semakin jauh dari Medan biasanya lebih awal berbelanja di pasar induk.
“Oleh karena itu, di saat terjadi kemacetan saja akibat longsor bisa mengubah ekspektasi harga di pasar induk, dan tentunya mempengaruhi harga di tingkat pedagang pengecer,” terangnya.
Disampaikan Gunawan, keterlambatan pasokan barang ke pasar induk bisa memicu terjadinya kenaikan harga di pasar itu sendiri. Akibat permintaan dan persediaan yang tidak seimbang.
“Terlebih jika keterlambatan bisa mencapai hingga pukul 3 pagi dini hari. Maka ada potensi kenaikan harga di semua pedagang pengecer. Namun jika keterlambatan terjadi di sebelum pukul 3 pagi, umumnya harga akan bergerak dalam rentang angka yang lebar selama jam perdagangan dalam rentang waktu pukul 9 malam hingga pukul 3 pagi dini hari,” terangnya.
Gunawan menuturkan, karena harga cabai yang terbentuk di pasar induk itu sangat mempengaruhi harga di tingkat konsumen. Jadi kalau pasokan terlihat tidak begitu banyak, maka harga di pasar induk cenderung bergerak ke atas.
“Nah, untuk kenaikan harga cabai merah saat ini, saya menilai potensi harga bisa terus naik berpeluang terjadi dalam jangka pendek. Dengan catatan, intensitas hujan tetap tinggi. Atau karena hujan yang tinggi tanaman menjadi cepat rusak, dan produktivitas menurun,” tuturnya.
“Namun, peluang harga kembali normal juga berpeluang jikalau nantinya cuaca kembali bersahabat. Dan di momen-momen tertentu saat cuaca sangat mendukung, bisa saja harga cabai merah tiba-tiba turun secara signifikan,” tandasnya.
(RZD)