Ijeck berharap grand design atau master plan dapat dikejar, sehingga tahun 2022 pembangunan bisa berjalan. Sebagai salah satu langkah, Ijeck melakukan peninjauan langsung ke Bukit Lawang, Kamis (18/11/2021), untuk memantau kondisi terkini di kawasan wisata tersebut.

Ijeck meninjau beberapa desa yang berada di Bukit Lawang, sembari melihat-lihat potensi apa sajayang bisa dikembangkan untuk menjadi desa wisata, agar ekonomi masyarakat desa bisa bergerak dengan banyaknya wsiatawan domestik dan mancanegara yang datang berkunjung.

“Bukit Lawang memiliki wisata alam komplit. Wisatawan bisa menikmati sungai, hutan, bahkan melihat langsung satwa endemik, orangutan sumatra atau Pongo abelii,” ujarnya.

Menurut Ijeck, dengan segala potensi yang dimiliki Bukit Lawang, masyarakat harus menyadari. Bukit Lawang tidak hanya dikenal wisatawan lokal dan Indonesia saja, melainkan juga wisatawan internasional.

“Kita dorong itu, supaya lebih baik agar tingkat kunjungan lebih ramai lagi orang datang, terutama setelah pandemi Covid-19,” ucapnya.

Rapat Bersama Instansi Terkait

Setelah melakukan peninjauan, Ijeck melakukan rapat bersama instansi terkait. Sebab, konsep pengembangan desa wisata ini tidak dapat berjalan tanpa kerja sama antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Langkat, dan masyarakat.

"Saya bawa rapat di sini (Bukit Lawang) biar bisa berjalan bersama, harus betul-betul serius. Kerja ini harus nyata, harus bisa bermanfaat untuk masyarakat,” ujarnya.

“Saya juga mengajak kawan-kawan dari DPRD Sumut, supaya mereka paham rencana kerja kita, dan ikut mendukung anggaran nanti yang memang disahkan di mereka untuk pembangunan ini,” sebutnya.

(RZD)