“Saya sudah bicara langsung dengan dinas pariwisata. Itu salah satu juga program pembangunan dinas pariwisata nantinya, menggandeng asosiasi pariwisata yang ada di sekitar sini,” ucapnya.

Ijeck menuturkan, alasan difokuskan pengembangan pariwisata Bukit Lawang dan Tangkahan bukan tanpa sebab. Sebab, saat ini di Sumut ada sejumlah lokasi wisata yang telah dikenal dunia, Danau Toba, Nias, Bukit Lawang dan Tangkahan.

Untuk Danau Toba, sudah menjadi proyek strategi nasional, destinasi super prioritas. Nias juga memiliki potensi yang besar, dan selama ini sudah ter-publish, tapi sentuhan pemerintah belum secara langsung, masih spot-spot saja.

“Kita lihat sekarang, ada potensi lain, Bukit Lawang dan Tangkahan. Setelah selesai di sini, kita rencanakan ke depan dilakukan pengembangan pariwisata di Tanah Karo dan Kepulauan Nias,” sebutnya.

Ijeck menuturkan, ada akses tembus dari Bukit Lawang ke Tangkahan. Saat ini badan jalan masih punya perkebunan, dan akan disurati Gubernur Sumut untuk dilakukan pengaspalan. Target selanjutnya, jalan dari Binjai ke Bukit Lawang.

“Jalan Bukit Lawang ke Tangkahan sudah bisa dilalui, tapi kondisinya jalan tanah, jalan kebon. Tahun 2022 sudah masuk program, akan kita perbaiki. Kita maunya aspal,” tandasnya.

(RZD)