Partai Ummat Ajak Fadli Zon Gabung, Gerindra: Percuma

Partai Ummat Ajak Fadli Zon Gabung, Gerindra: Percuma
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Jakarta - Partai Gerindra mengaku bingung dengan Partai Ummat yang menawarkan kadernya, Fadli Zon, gabung usai kena tegur setelah mengkritik Presiden Joko Widodo.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman, memastikan upaya yang dilakukan partai besutan Amien Rais itu percuma.

"Kami nggak mau menanggapi terlalu serius statement tersebut, bingung juga Pak Fadli nya aja slow aja, kok ada pihak lain bicara begitu. Biasalah, namanya juga partai besar, pasti ada pihak-pihak yang ingin cari-cari kesempatan mengambil keuntungan politik. Boleh aja coba adu domba, tapi saya pastikan percuma," kata Habiburokhman, dilansir dari detikcom, Sabtu (20/11).

Habiburokhman mengaku heran dengan tawaran Partai Ummat lantaran Fadli Zon adalah salah satu tokoh Partai Gerindra. Selain itu, dia menyebut Fadli juga merupakan sahabat terdekat Prabowo Subianto saat susah dan senang.

"Pak Fadli Zon kan juga salah satu tokoh partai dan juga sahabat Pak Prabowo saat susah atau senang. Aneh aja kalau ada yang coba pecah belah," ucapnya.

Lebih lanjut, anggota Komisi III DPR ini menjelaskan bahwa teguran dari Partai Gerindra adalah hal yang lumrah. Dia memastikan tak hanya Fadli Zon, kader lain termasuk dirinya pun pernah kena tegur oleh Partai Gerindra.

"Sejak Gerindra berdiri sampai sekarang sudah ratusan dan mungkin ribuan teguran diberikan, tidak ada satupun yang menjadi masalah dan membuat orang yang ditegur pindah partai. Saya sendiri sering banget kena tegur tapi nggak pernah baper. Kader-kader kami memegang teguh prinsip disiplin partai. Kami paham teguran adalah bagian dari mekanisme demokrasi internal," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, Partai Ummat membuka pintu untuk Fadli Zon bergabung.

Juru bicara Partai Ummat, Mustofa Nahrawardaya, menilai Fadli Zon membutuhkan tempat yang nyaman untuk memperjuangkan keadilan.

"Saya sangat memahami situasinya. Jadi, kalau Fadli Zon mau tempat yang nyaman untuk memperjuangkan keadilan serta melawan kezaliman, Partai Ummat-lah tempat yang pas saat ini," ujar Mustofa, Jumat (19/11).

Mustofa mengatakan Fadli adalah politikus yang memiliki DNA oposisi terhadap kezaliman dan ketidakadilan. Suara Fadli Zon pun dinilai satu frekuensi dengan publik.

"Fadli Zon adalah politikus yang semua orang tahu dia memiliki DNA oposisi terhadap kezaliman dan ketakadilan. Ini sejak awal-awal beliau masuk politik. Suara-suara beliau di Senayan selama ini sangat klop dengan frekuensi publik yang rindu politik bersih dan berwibawa," tuturnya.

Dia menilai sosok Fadli merupakan politikus yang langka di Indonesia. Namun posisi Fadli dinilai dalam kondisi dilematis. Sebab, perlu mengikuti keinginan partai untuk bergabung dengan petahana meski tidak sesuai dengan idealismenya.

"Karena itulah, politikus-politikus seperti Fadli Zon ini sekarang sangat langka di Indonesia. Anda bisa lihat sendiri, suara-suara kritis dari Senayan saat ini sepi, bagai rumah hantu," kata Mustofa.

"Fadli Zon butuh saluran untuk membela rakyat. Saya kok yakin banyak tokoh seperti Fadli ini yang sedang menjumpai situasi dilematis. Di satu sisi harus mengikuti keinginan partai untuk bergabung dengan petahana, namun idealismenya sebagai politikus lurus nggak mau menerima adanya kezaliman dan ketakadilan yang menimpa masyarakat," sambungnya.

Mustofa menilai Fadli memiliki DNA oposisi dan tidak akan merasa nyaman bila memuji pimpinan yang tak sesuai. Mustofa lantas kembali menegaskan bawa Partai Ummat membuka pintu 24 jam untuk Fadli Zon bila ingin bergabung.

"Saya sangat paham, DNA beliau adalah DNA oposisi. Kalau pemilik DNA oposisi diminta puja puji pemimpin yang tak mampu menjalankan keadilan, tentu dia tidak bakal nyaman. Dia dididik dengan pendidikan yang baik. Sayang jika tidak tersalurkan. Tugas pengawasan dia kepada mitra pemerintah akan mandul. Mandek, tak tahu harus bagaimana. Jadi kami membuka pintu 24 jam bagi beliau di Kantor DPP Partai Ummat di Tebet," tuturnya.

Mustofa mengaku masih berkomunikasi dengan Fadli. Namun ia menyebut belum membicarakan terkait tawaran bergabung ke Partai Ummat.

"Saya sendiri sudah kirim WA ke Mas Fadli, tapi belum bicara soal ini. Beliau masih menjawab WA saya pakai emoji jempol ketika saya kasih tahu banyak wartawan meminta saya kontak Mas Fadli Zon," imbuhnya.

(EAL)

Baca Juga

Rekomendasi