Mahasiswa USU Pelajari Manajemen Pemasaran dan Bertahan

Mahasiswa USU Pelajari Manajemen Pemasaran dan Bertahan
Mahasiswa USU (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Mahasiswa dari S1 Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Sumatera Utara (USU) melaksanakan kegiatan magang kelompok yang dilakukan di Hotel Mutiara Hijau Suites Syariah Jalan Titipapan, Gang Pertahanan, Medan.

Adapun mahasiswa dari Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) USU yang melaksanakan kegiatan magang tersebut terdiri dari Said Furqan, Mugi Anggara Prayogi, Regina Dwi Putri Tamara, Adinda Uci Diah Pratiwy dan Ayu Askha Pratiwy.

Ketua kelompok dari kegiatan magang kelompok tersebut, Said Furqan mengatakan, kegiatan Praktek Lapangan ini dilaksanakan agar mahasiswa dapat mengamati Strategi Pemasaran dan Bertahan Pada Hotel Mutiara Hijau Suites Syariah di masa pandemi.

"Dari kegiatan praktek lapangan ini, maka mahasiswa dapat mengetahui strategi pemasaran dan bertahan yang dilakukan oleh Hotel Mutiara Hijau Suites Syariah agar tetap mempertahankan eksistensinya dikala pandemi," katanya, Senin (22/11).

Hotel Mutiara Hijau Suites Syariah merupakan Hotel yang berdiri dibawah naungan PT. Mutiara Hijau perusahaan ini bergerak di bidang property. Hotel ini berdiri dengan menggunakan konsep syari’ah, dikarenakan Konsumen yang beragama membutuhkan suatu bentuk jasa hotel yang nyaman dan terhindar dari segala bentuk maksiat.

Dengan banyaknya hotel yang tersebar di Kota Medan dengan berbagai macam pelayanan yang ditawarkan menjadikan persaingan antara hotel sangat kuat, hal ini dikarenakan masyarakat akan sangat selektif dalam memilih hotel maka dengan begitu perhotelan harus meningkatkan kualitasnya dalam menarik tamu hotel.

Untuk menarik para tamu hotel, hotel juga melakukan pemasaran dengan menjalin kerjasama dengan OYO, OYO itu sendiri merupakan manajemen yang mengelola pemasaran hotel secara online melalui OTA seperti traveloka, agoda, pegi-pegi, dan lain-lain.

Namun bukan berarti pihak hotel tidak bisa melalukan pemasarannya sendiri, pihak hotel juga dapat melakukan pengiklanan yang dikelola oleh manajemen pemasaran pihak hotel sendiri seperti pengiklanan melalui media sosial hotel, dengan begitu jangkauan pemasaran hotel akan lebih meluas dan dapat menjangkau calon tamu lebih cepat.

"Tetapi penerapan strategi pemasaran di saat pandemi virus corona banyak mengalami keterhambatan dibanding dengan sebelum adanya pandemi virus corona ini. Keterhambatan ini dikarenakan adanya peraturan pemerintah mengenai adanya PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) ditahun 2020 dan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) ditahun 2021 yang mengakibatkan pengurangan aktivitas keluar masuk daerah dan pemberlakuan protokol kesehatan untuk mengurangi penularan corona virus. Hal tersebut mengakibatkan menurunnya tingkat occupancy hotel selama masa pandemi," ucap Said.

"Ada juga perencanaan hotel yang terhambat seperti penyediaan fasilitas food & baverage atau restoran yang seharusnya penyediaan fasilitas tersebut dapat menjadi sumber income terbesar kedua setelah penjualan kamar hotel," tambahnya.

Untuk penetapan harga kamar hotel sebelum dan saat awal pandemi mengalami perubahan. Namun pada saat sekarang ini, setelah melakukan berbagai penyesuaian dengan situasi pandemi harga kamar hotel pun dapat kembali normal.

Said menerangkan bahwasannya hotel melakukan pengurangan jumlah karyawan sebagai upaya agar hotel tersebut dapat mempertahankan eksistensinya di masa pandemi. Di mana hal tersebut sangat berpengaruh terhadap cost dan keefektivitasan kinerja karyawan.

"Hotel tersebut juga menerapkan protokol kesehatan yang ketat di lingkungan hotel yaitu dengan cara menyediakan handsanitizer, thermometer digital infrared, tempat cuci tangan, dan rutin melakukan penyemprotan disinfektan di seluruh lingkungan hotel agar tetap dipercaya oleh setiap tamu yang datang ke Hotel Mutiara Hijau Suites Syariah," tandasnya.

(JW/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi