Guterres Prihatin Isolasi Afrika Selatan Atas Varian Omicron

Guterres Prihatin Isolasi Afrika Selatan Atas Varian Omicron
Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, berbicara kepada media pada akhir kunjungannya untuk menandai lima tahun sejak penandatanganan kesepakatan damai antara pemberontak FARC dan pemerintah Kolombia di Bogota, Kolombia 24 November 2021. (Reuters/Luisa Gonzalez)

Analisadaily.com, New York - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, mengaku sangat prihatin dengan isolasi negara-negara Afrika selatan setelah pembatasan perjalanan Covid-19 diberlakukan oleh beberapa negara karena varian baru virus Corona Omicron.

"Saya mengimbau semua pemerintah untuk mempertimbangkan pengujian berulang untuk para pelancong, bersama dengan langkah-langkah lain yang tepat dan benar-benar efektif, dengan tujuan menghindari risiko penularan sehingga memungkinkan perjalanan dan keterlibatan ekonomi," kata Guterres dilansir dari Reuters dan Channel News Asia, Selasa (30/11).

Varian Omicron dari Coronavirus membawa risiko lonjakan global yang sangat tinggi, Organisasi Kesehatan Dunia memperingatkan pada hari Senin, karena lebih banyak negara melaporkan kasus.

Omicron pertama kali diidentifikasi di Afrika selatan dan banyak negara, termasuk Amerika Serikat dan Inggris, telah mengumumkan pembatasan perjalanan dan pembatasan lainnya di wilayah tersebut. Afrika memiliki beberapa tingkat vaksinasi Covid-19 terendah di seluruh dunia karena kurangnya akses ke dosis.

Guterres telah lama memperingatkan tentang bahaya ketidaksetaraan vaksin di seluruh dunia dan bahwa tingkat imunisasi yang rendah adalah tempat berkembang biaknya varian.

"Orang-orang Afrika tidak dapat disalahkan atas rendahnya tingkat vaksinasi yang tersedia di Afrika dan mereka tidak boleh dihukum karena mengidentifikasi dan berbagi informasi ilmu pengetahuan dan kesehatan yang penting dengan dunia," tambah Guterres.

(CSP)

Baca Juga

Rekomendasi