Mahasiswa Internasional USU Program Summer Course Pelajari Kebudayaan Sumatera Utara

Mahasiswa Internasional USU Program Summer Course Pelajari Kebudayaan Sumatera Utara
Mahasiswa Internasional USU Program Summer Course asal Afrika Barat, Tata Drame saat dikenakan pakaian adat khas Sumatera Utara. (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Universitas Sumatera Utara (USU) melaksanakan Program Summer Course untuk mahasiswa internasional, sebagai wujud internasionalisasi kampus. Peserta program ini merupakan para mahasiswa dari Afrika, Malaysia dan Thailand.

Rangkaian program tersebut, para mahasiswa internasional melakukan tour Kota Medan untuk mengenal kebudayaan lokal di Sumatera Utara, khususnya Kota Medan. Kegiatan tour dimulai dari Hotel Saka Medan, dilanjutkan kunjungan ke USU, Istana Maimun, dan Rumah Tjong A Fie, Selasa (07/12).

Kepala Kantor Urusan Internasional (KUI) USU Dr. Esther Sorta Mauli Nababan, M.Sc mengatakan, Program Summer Course ini merupakan salah satu indikator untuk internasionalisasi USU.

Summer course bukan hal baru, kita ingin mahasiswa asing datang ke USU bukan hanya degree program, tetapi juga short program yang seperti ini,” jelas Dr. Esther.

Program Summer Course tahun ini mengangkat tema “Cultural and Traditional Dance”. Program ini diadakan dengan tema yang berbeda setiap tahunnya.

“Tema-temanya berbeda-beda tiap tahun, kita pernah angkat tentang mangrove dengan dosen Pertanian, dan tentang tropical disease dengan dosen FK,” ucap Dr. Esther.

Ia menuturkan, program ini berjalan selama dua hingga tiga minggu. “Mahasiswa internasional juga melakukan perkuliahan, mereka akan melakukan presentasi dan mendapat nilai yang equivalen dengan 2 SKS mata kuliah tertentu dari universitasnya,” katanya.

Menurutnya, program Summer Course ini akan meningkatkan jejaring para mahasiswa asing dan mahasiswa USU.

“Para mahasiswa asing tersebut akan menjadi duta untuk USU, khususnya mengenai kebudayaan Sumatera Utara,” lanjutnya.

Mahasiswa asal Afrika Barat Tata Drame mengatakan, ia telah mendapat banyak informasi mengenai kebudayaan Indonesia melalui program ini.

“Saya dapat mengetahui lebih banyak tentang kebudayaan di kota ini. Saya mengunjungi Istana Maimun, ini tempat yang sangat keren. Di Rumah Tjong A Fie juga saya melihat banyak ruangan yang indah. Saya bangga dan senang mengikuti acara ini,” jelas Tata.

Ia berharap, program selanjutnya dapat menyajikan lebih banyak aktivitas kebudayaan. “Sekarang saya tahu, Indonesia memiliki banyak kebudayaan,” lanjutnya.

Salah satu mahasiswa dari Thailand Atammisi Waedoyee juga menyampaikan hal serupa. Ia mengaku senang dan antusias mengikuti program ini.

“Kegiatan ini sangat bagus, dari rumah Tjong A Fie kami mendapatkan banyak ilmu dari sejarah beliau, istri dan anak-anaknya,” ucap Atammisi.

(BR)

Baca Juga

Rekomendasi