
Direktur Polmed Abdul Rahman SE Ak MSi menyerahkan cenderamata pada Gubsu yang diwakili Staf Ahli Gubernur Bid. Ekonomi, Keuangan, Pembangunan, Aset, dan SDA Agus Tripiyono, S.E., M.Si., Ak., CA. (Analisadaily/Amru Lubis)
Analisadaily.com, Medan - Sumut memiliki potensi sangat besar untuk dikembangkan satuan pendidikan vokasi seperti di bidang pariwisata, perkebunan dan lainnya.
Contohnya di bidang pariwisata yakni Danau Toba, di mana untuk pengembangan destinasi wisata ini memerlukan lulusan dari pendidikan vokasi di bidang pariwisata.
Selain pariwisata juga ada bidang perkebunan membutuhkan SDM mahasiswa di bidang perkebunan. "Dibutuhkan akselerator daerah melalui menara vokasi untuk mengharmonisasikan, orkestrasikan semua stakeholder ini mulai pemerintah daerah, industri termasuk pers," paparnya. Lebih lanjut disampaikannya, target pendidikan vokasi tanpa melibatkan industri percuma. Karenanya industri berperan aktif dalam pengembangan satuan pendidikan vokasi seperti menyusunan kurikulum magang, penyediaan guru atau dosen. "Ketika mereka terlibat, nantinya lulusannya tahu persis bagaimana situasi di industri tersebut," tegasnya. Ia juga menyampaikan harapannya melalui menara vokasi dan akselarator daerah ini, Pemda, industri dan pendidikan vokasi secara bersama bekerja sama menghasilkan lulusan yang siap bekerja dan kompeten. Menurutnya, vokasi ciri khasnya kompeten dan punya sertifikasi kompetensi yang bisa langsung mengerjakan pekerjaan di dunia kerja maupun dunia industri. "Harapan kita, pemerintah memberikan kesempatan supaya mengembangkan pendidikan vokasi. Selama ini berperan pendidikan akademik . Di sarjana kontribusi pendidikan vokasi dua persen padahal yang dibutuhkan lulusan yang memiliki skill dan keterampilan dan harapan kita dari lulusan pendidikan vokasi. Di seluruh Indonesia kontribusi satuan pendidikan vokasi sangat kecil," urainya. Ia menjelaskan, menara vokasi akan melahirkan akselarator daerah, mereka sebagai think-tank guna memikirkan bagaimana satuan pendidikan vokasi, industri dan pemerintah daerah serta lainnya untuk berkolaborasi guna memberikan masukan, peningkatan dan pengembangan potensi-potensi wilayah di Sumut. MoU pendidikan vokasi seluruh daerah sudah banyak adanya pengaruh forum pengarah vokasi (rumah vokasi) terdiri dari pimpinan pimpinan industri atau dunia kerja di forum ini untuk memikirkan bagaimana menghasilkan lulusan itu . Adanya forum pengarah vokasi dari pimpinan industri berperan penting dlaam bagai mana menentukan arah bagai mana satuan pendidikan vokasi ini kedepannya. Sedangkan Direktur Polmed Medan Abdul Rahman, SE, Ak MSi, Wakil Direktur IV Ing. Heru Pranoto, STH dalam kesempatan itu menyampaikan menara vokasi ini akan menjadi link and match atau akselarator vokasi daerah yang menjembatani antara Pemprovsu dengan dunia industri dan dunia usaha. "Sehingga tidak ada gap antara dunia industri dan usaha dengan dengan terciptanya kerja sama dengan pendidikan vokasi dengan melahirkan mahasiswa yang memiliki SDM andal. Untuk kegiatan Gebyar Vokasi 2021 di Medan diikuti industri dengan 80 MoU antara pendidikan vokasi Polmed dengan Industri, Pemerintah dan dunia industri serta SMK. Harapan ke depan gap antara kebutuhan SDM dengan industri bisa diminimalisir. Setelah selesai kuliah mahasiswa bisa langsung bekerja," paparnya. Menara vokasi ini juga bisa memangkas pengeluaran industri terkait on job training di mana calon pekerja sudah mendapatkan pelatihan sewaktu menimba ilmu di kampus. "Adapun materi MoU terkait pelaksanaan tridharma perguruan tinggi, pelatihan magang mahasiswa, research industri sesuai dengan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM)," ungkapnya.(ARU/BR)