Trisha Luvvent mempersembahkan medali emas kedua bagi Sumut setelah tampil menjadi yang terbaik di nomor Taijijian (taiji pedang) (Analisadaily/istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Pewushu masa depan, Trisha Luvvent mempersembahkan medali emas kedua bagi Sumut setelah tampil menjadi yang terbaik di nomor Taijijian (taiji pedang) yunior putri pada Indonesia Wushu All Games 2021, Kamis (9/12) di Jakarta. Trisha yang sehari sebelumnya merebut emas Taijiquan (taiji tangan kosong), pada perlombaan Kamis kemarin kembali tampil memukau.
Pewushu asuhan Pelatih Fredy Wijaya berhasil memperlihatkan gerakan-gerakan wushu sesungguhnya. Atlet yang juga mahasiswa Semester III STIE Eka Prasetya ini pun mendapat nilai tertinggi 9.50. Medali perak diraih Nasywa asal Jabar (9.36) dan perunggu Zeela Nabulani juga dari Jabar (9.24).
Jasson menempati peringkat kedua nomor Dao Shu Grup A (ist)
Selain meraih medali emas, Wushu Taolu Sumut asuhan duet pelatih Aldi Lukman dan Fredy Wijaya juga mendapat perak via Jasson Angelo yang turun di nomor Dao Shu Grup A.
Jasson menempati peringkat kedua dengan nilali 9.35. Sementara medali emas nomor ini diraih Jeremiah Mathias Muntu asal Jatim (9.45). dan perunggu Athaya RK asal Jabar (9.34).
“Walau belum berhasil meraih emas, namun hasil yang diraih sudah cukup baik,” ujar Pelatih Aldi Lukman.
Bangga
Secara terpisah Pendiri Wushu Sumut yang juga tokoh Wushu Nasional Master Supandi Kusuma mengaku bangga atas prestasi pewushu-pewushu Sumut, khususnya Trisha Luvvent yang sudah menyumbangkan dua medali emas bagi Sumut.
“Saya tentu bangga sekali. Kalau selama ini yang menorehkan prestasi itu ibaratnya anak, tapi sekarang cucu saya juga sudah berhasil mempersembahkan medali emas bagi Sumut,” kata Master Supandi Kusuma saat ditemui Gedung Harian Analisa Medan.
“Pelatih Sumut Fredy adalah binaan saya. Istilahnya anak saya. Dan sekarang, Fredy, berhasil melahirkan juara baru (Trisha), yang berarti cucu saya,” ujar penyandang Gelar DAN VIII Wushu Internasional ini sambil memperlihatkan senyum khasnya.
Namun demikian, Master Supandi yang juga pemilik Padepokan Yayasan Kusuma Wushu Indonesia (YKWI) Medan ini mengingatkan anak pewushu Sumut tidak cepat puas. Perjalanan masih panjang. Tantangan ke depan juga masih berliku.
Karenanya Master Supandi berharap Pengprov WI Sumut bisa terus menjaga bahkan meningkatkan kondisi yang sudah cukup seperti sekarang ini, guna menuju sasaran penting berikutnya yakni berprestasi di PON XXI/2024 di Aceh-Sumut.
“Sasaran dan target berikutnya tentu bagaimana agar bisa melakukan persiapan lebih baik sehingga Wushu Sumut berprestasi di PON 2024,” ujarnya.
Pelatih Asing
Pernyataan Master Supandi diaminkan oleh Ketua Umum Pengprov WI Sumut Darsen Song.
“Pembinaan yang dilakukan Pengprov WI Sumut sekarang ini adalah melanjutkan landasan yang disusun sebelumnya oleh Master Supandi Kusuma. Karenanya, Darsen berharap mulai Tahun 2022 ada sentuhan pelatih asing untuk memoles atlet-atlet Sumut,” ujar Darsen saat ditemui secara terpisah.
“Kita mohon dukungan KONI Sumut dan pihak - pihak lainnya untuk mewujudkan hal tersebut,” ujar Darsen.
Rasa syukur dan sukacita juga disampaikan Tim Manajer Wushu Sumut Harianto Tan.
Prestasi Sumut yang untuk sementara telah mengumpulkan 2 medali emas dan 1 perak, setidaknya membuktikan bahwa Sumut tetap menjadi baromoter kekuatan wushu nasional.
Harianto bahkan menyebutkan, Jumat (10/12) hari ini red, ia akan bertolak ke Jakarta bergabung bersama kontingen, guna lebih menambah semangat dan motivasi para atlet.
“Di Wushu Sanda, enam atlet Sumut bakal tampil di final, sementara dua lainnya bakal bertanding di semifinal. Kami mohon doa dan dukungan masyarakat agar para atlet meraih hasil maksimal,” ujar Harianto mengakhiri keterangan.
(MP/JG)