Paus Fransiskus membacakan pesannya selama doa zuhur Angelus dari jendela studionya yang menghadap ke Lapangan Santo Petrus, di Vatikan, Minggu 12 Desember 2021. (AP Photo/Alessandra Tarantino)
Analisadaily.com, Vatican City - Paus Fransiskus memberikan komentar pertamanya atas ketegangan antara Barat dan Rusia atas Ukraina pada Minggu (12/12), dengan menyerukan dialog internasional yang serius untuk menyelesaikan ketegangan dan mendesak kedua belah pihak untuk menghindari konflik bersenjata.
Dia mengatakan, dia berdoa untuk Ukraina yang terkasih, untuk semua gereja dan komunitas agamanya dan untuk semua rakyatnya, sehingga ketegangan di sana diselesaikan melalui dialog internasional yang serius dan bukan dengan senjata.
“Senjata bukanlah jalan yang harus diambil. Semoga Natal ini membawa perdamaian ke Ukraina,” kata paus kepada ribuan orang di Lapangan Santo Petrus untuk berkat dan pidato siangnya dilansir dari Reuters dan Channel News Asia, Senin (13/12).
Ukraina sebagian besar beragama Kristen Ortodoks, dengan umat Katolik dari Ritus Latin atau Ritus Bizantium berjumlah sekitar 10 persen dari populasi di bekas republik Soviet.
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden mengatakan, pada hari Sabtu bahwa dia telah memberi tahu Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa Rusia akan membayar "harga yang mengerikan" dan menghadapi konsekuensi ekonomi yang menghancurkan jika menyerang Ukraina.
Ukraina menuduh Rusia mengumpulkan puluhan ribu tentara dalam persiapan untuk kemungkinan serangan militer skala besar.
Rusia membantah merencanakan serangan apa pun dan menuduh Ukraina dan Amerika Serikat melakukan perilaku tidak stabil, dan mengatakan pihaknya membutuhkan jaminan keamanan untuk perlindungannya sendiri.(CSP)