Iggy Azalea Minta Pengkritik Joe Biden Tutup Mulut

 Iggy Azalea Minta Pengkritik Joe Biden Tutup Mulut
 Iggy Azalea dan Joe Biden (Aceshowbiz/Instagram)

Analisadaily.com, New York - Iggy Azalea bosan dengan orang-orang yang mengeluh tentang Joe Biden meskipun kepemimpinannya kurang dari setahun. Ketika mengecam pengguna online yang mengatakan mereka "menyesal" memilih presiden yang sekarang, pelantun "Fancy" itu mendesak para kritikus untuk tutup mulut.

"Saya benar-benar benci menjadi politik tetapi bisakah kita tutup mulut dengan komentar 'Saya menyesal memilih Biden' karena Anda akan berkedip dan oranye itu akan kembali mencalonkan diri sebagai presiden. Sangat mengecewakan melihat kalian semua berpikir ini adalah pengambilan yang edgy," kata Azalea.

Postingan Azalea mendapat reaksi beragam, terutama mengetahui fakta bahwa dia bukan dari Amerika Serikat. Namun, yang menarik perhatian wanita itu adalah tweet penggemar yang berbunyi.

"Secara harfiah. Kami tidak INGIN Biden tetapi saya masih akan memilih dia daripada truf kapan saja jika itu satu-satunya pilihan saya," kata komentar warga.

Sebagai tanggapan, raptress "Pretty Girls" menulis.

"Saya pikir kita semua secara kolektif sepakat bahwa 'tolong jangan membuatnya lebih buruk' layak untuk dipilih dan dalam hal itu telah berhasil," kata warga Australia ini melanjutkan untuk mengingatkan pengikutnya.

"Bisakah kita tidak melupakan betapa menakutkan & stresnya 4 tahun terakhir bagi begitu banyak orang karena pria itu," ujar Azalea dilansir dari Aceshowbiz, Senin (13/12).

Azalea sebelumnya telah menjelaskan, dia tidak menyukai Trump. Kembali pada tahun 2017, dia memanggil mantan presiden dalam visual "Mo Bounce" 2017-nya, di mana dia memakai celana pendek yang menampilkan tulisan, "My p**sy grabs back."

Itu adalah referensi ke komentar audio yang bocor oleh Trump yang muncul pada tahun 2016, di mana ia membual tentang meraih wanita "oleh p**sy."

Kemudian pada November 2020, musisi "Black Widow" membalas seorang pengguna Twitter yang menyuruhnya untuk "hati-hati dengan politik". Menolak untuk dibungkam.

(CSP)

Baca Juga

Rekomendasi