Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in. (POOL/AFP/LUKAS COCH)
Analisadaily.com, Sydney - Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, mengesampingkan bergabung dengan boikot diplomatik Amerika Serikat terhadap Olimpiade Musim Dingin 2022 di Beijing, dengan alasan perlunya bekerja sama dengan China.
Mengunjungi Canberra, Moon Jae-in mengatakan, dia tidak mempertimbangkan menolak Olimpiade untuk memprotes pelanggaran hak asasi manusia China seperti yang telah dilakukan beberapa negara Barat.
"Kami belum menerima permintaan dari negara lain termasuk Amerika Serikat untuk berpartisipasi dalam boikot diplomatik," kata Moon dilansir dari Reuters dan Channel News Asia, Senin (13/12).
China telah memperingatkan Amerika Serikat, Australia, Inggris dan Kanada, bahwa mereka akan "membayar harga" karena memprotes Olimpiade.
Boikot itu didorong oleh pelanggaran China terhadap minoritas Uyghur di Xinjiang dan demokrasi yang dibekap di Hong Kong.
Moon menekankan, Korea Selatan ingin mempromosikan kawasan Pasifik yang bebas dan terbuka, tetapi juga harus mempertimbangkan peran China dalam mencoba membawa perdamaian ke Semenanjung Korea.
"Kami membutuhkan upaya konstruktif China untuk memungkinkan denuklirisasi DPRK (Korea Utara)," katanya, seraya menambahkan bahwa Seoul menginginkan hubungan yang harmonis dengan Beijing.
Moon dalam kunjungan kenegaraan tiga hari ke Australia, di mana kedua negara menandatangani serangkaian perjanjian kerjasama teknologi dan militer. Mereka termasuk penjualan 30 howitzer, senjata artileri bergerak ke Australia sebagai bagian dari kontrak senilai sekitar US$720 juta.(CSP)