MTQ Internasional Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) di halaman Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Banda Aceh — Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) Internasional Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) tahun 2021 diselenggarakan di Provinsi Aceh, tepatnya di Kota Banda Aceh.
Acara yang digelar di halaman Masjid Raya Baiturrahman itu mulai berlangsung pada Senin (13/12), seiring dibuka oleh Gubernur Aceh diwakili Staf Ahli Gubernur Bidang Keistimewaan, Sumber Daya Manusia dan Hubungan Kerja Sama Bukhari.
Event tersebut diikuti peserta dari 16 provinsi di Indonesia. Selain itu, beberapa negara juga ikut berpartisipasi secara virtual, di antaranya Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Afrika Selatan, China, Filipina dan Thailand.
Staf Ahli Gubernur Aceh Bidang Keistimewaan, Sumber Daya Manusia dan Hubungan Kerja Sama Bukhari menyampaikan apresiasi dan berterima kasih kepada Presiden DMDI Tan Sri Haji Muhammad Ali Bin Muhammad Rustam, yang telah memberikan kepercayaan kepada Aceh sebagai tuan rumah tempat penyelenggaraan MTQ Internasional Dunia Melayu Dunia Islam Tahun 2021.
“Menurut kami, event MTQ ini sangat penting artinya bagi Aceh, sebagaimana diketahui saat ini kami sedang giat-giatnya mempromosikan Aceh ke seluruh dunia sebagai Destinasi Wisata Islami,” ujar Bukhari.
Bukhari mengharapkan, penyelenggaraan event MTQ tersebut dapat menjadi salah satu sarana menjaga kemurnian Al-Qur’an melalui tradisi lisan para pembaca, sehingga Al-Qur’an tetap terjaga eksistensi dan kemurniannya dari satu generasi ke generasi yang lain.
“Upaya menjaga kemurnian Al-Qur’an inilah yang menjadi salah satu misi dan tujuan penting Pemerintah Aceh bersama DMDI mengadakan MTQ Internasional DMDI,” kata Bukhari.
Bukhari juga mengharapkan agar esensi MTQ itu benar-benar dijadikan sarana menyebarkan syiar Islam, dan juga ajang memperkuat ukhuwah dan mempererat silaturahim antar sesama masyarakat melayu muslim di seluruh dunia.
“Karena salah satu tujuan utama dibentuknya DMDI adalah meningkatkan ikatan silaturrahmi, sesama masyarakat melayu Islam terutama di kalangan anggota Dunia Melayu Dunia Islam,” ungkap Bukhari.
Presiden Dunia Melayu Dunia Islam Tan Sri Haji Muhammad Ali Bin Muhammad Rustam, dalam sambutannya secara virtual mengucapkan terima kasih dan penghargaan atas dedikasi Pemerintah Aceh hingga acara tersebut dapat dijalankan dengan baik.
“Acara ini diharapkan dapat berjalan dengan lancar dan dinilai secara adil sehingga mendapatkan kompetensi yang baik,” kata Muhammad.
Dalam kesempatan itu, Muhammad mengajak semua pihak mengambil hikmah dalam Al-Quran dan makin mencintai dan memahami kandungan Al-Quran. Ia juga berharap umat Islam dapat selalu membaca dan mendengarkan ayat Al Quran.
Ketua Panitia Acara yang juga Kepala Dinas Syariat Islam Aceh, EMK Alidar mengatakan, penyelenggaraan MTQ internasional itu berawal dari surat Gubernur Aceh pada 13 Maret 2021 kepada Presiden Dunia Melayu Dunia Islam, Tan Sri Haji Muhammad Ali Bin Muhammad Rustam. Surat tersebut berisi permintaan agar event tersebut digelar di Aceh. Kemudian pada 8 Juli, Presiden DMDI menyetujui MTQ tersebut digelar di Aceh.
Ditambahkannya, acara tersebut awalnya direncanakan digelar pada bulan Ramadhan, namun karena pandemi covid-19 ditunda dan baru digelar saat ini.
“MTQ ini berlangsung dari 13-16 Desember 2021, adapun peserta berjumlah 37 orang yang merupakan perwakilan dari negara sahabat dan 16 provinsi di seluruh Indonesia,” kata Alidar.
Alidar menjelaskan, peserta dari luar negeri tampil secara virtual dari negaranya masing-masing. Adapun cabang lomba yang diselenggarakan dalam event tersebut hanya satu, yaitu lomba tilawatil Quran.
Selanjutnya sebagai bentuk perhatian, Pemerintah Aceh akan memberi bonus bagi peserta yang mendapatkan juara satu, dua, tiga dan juara harapan.
(MHD/RZD)