Tarmidi, selaku koordinator kerajinan replika mobil minibus, mengatakan, replika mobil minibus tersebut juga berbahan kardus dan lem. Replika mobil minibus akan dilelang.

“Nantinya, hasil lelang akan disumbangkan untuk para korban erupsi Gunung Semeru,” kata Tarmidi, ditulis Jumat (17/12).

Disebutkan, replika mobil minibus ini sudah berusia hampir 1 tahun sejak resmi dipajang di Galeri Karya WBP Rutan Tanjung Gusta. Para WBP tidak hanya membuat gambaran luar mobil saja. Mereka mereplika hingga ke bagian interior dan mesin.

“Butuh waktu hingga enam bulan untuk merampungkan replika mobil minibus ini. Ada belasan WBP yang terlibat dalam pembuatan replika, meski tidak semua rutin ikut menyelesaikan proses pembuatan hingga rampung,” sebutnya.

Tarmidi mengungkapkan, awal pembuatan replika mobil kertas diawali dengan konsep. Kemudian, rangkanya dibuat menggunakan bahan besi. Sedangkan badan mobil mencakup lantai dan atap dilapisi paralon agar kokoh.

“Ini bisa dinaiki. Khusus lampu depan dan belakang, merupakan komponen asli suku cadang mobil,” ungkapnya.

Sebelum konsep dimatangkan, para WBP terlebih dahulu mengerjakan bahan baku, yakni gulungan kertas koran bekas yang dilumuri lem. Setelah gulungan kertas koran bekas berjumlah puluhan ribu selesai, replika mulai dirakit.

Setiap gulungan koran disusun rapi dan detail, agar tetap simetris sesuai dengan konsep ruang bangun. Selama merakit replika, kualitas kertas koran diperhatikan agar tidak rusak.

“Replika mobil berbahan kertas koran bekas ini rutin dirawat dan dibersihkan secara berkala. Saat ini juga sedang merancang pembangunan replika kapal pesiar,” tandasnya.

(JW/RZD)