Kepala Sekolah Nanyang Zhi Hui, Lindawaty Roesli mengatakan, sekolah-sekolah ke depan akan menerapkan kurikulum 2022, salah satu poinnya tidak ada lagi jurusan IPA atau IPS dan semua siswa nantinya diwajibkan menulis karya ilmiah sebagai syarat kelulusan.

“Para murid harus bisa menulis karya ilmiah, maka gurunya juga harus bisa. Seandainya guru-guru tidak bisa (menulis karya ilmiah) maka itu tidak berintegritas. Untuk itu kita mengundang pemateri agar kita bisa belajar,” katanya, dalam keterangan diperoleh Sabtu (25/13).

Disebutkan, pelatihan ini untuk semua guru, karena mau tidak mau harus mengikuti keputusan pemerintah. Apa yang ditetapkan pemerintah, maka para guru harus ikut berubah. Pada 16 Desember 2021 pelatihan untuk siswa, dan 22 Desember 2021 untuk guru.

“Anak kita harus bisa apa, kita harus bisa. Tidak ahli tidak apa-apa, karena kita fasilitator tapi paling tidak kita tahu,” katanya.

Diharapkan dari pelatihan ini juga bisa diterbitkan buku kumpulan karya siswa dan guru. Dengan adanya buku, manusia bisa tetap diingat hingga puluhan dan ratusan tahun.

Pelatihan diisi pemateri wartawan Harian Analisa, Nur Akmal, Kepala UMSU Press, Muhammad Arifin, editor UMSU Press, Winarti, dan Kepala Sekolah Inspiratif peringkat 2 nasional, Edi Salim Chaniago.

Dalam kegiatan itu para guru dilatih untuk menuliskan praktik-praktik baik yang menjadi ciri khas sekolah sedangkan para siswa dilatih untuk menuangkan imajinasi dalam karya cerita pendek. Para siswa dan guru antusias mengikuti pelatihan.

Usai penyampaian materi, para siswa dan guru langsung mempraktikkan menulis, nantinya tulisan-tulisan yang dihasilkan akan dikumpulkan dan diterbitkan menjadi buku yang rencana diterbitkan pada Februari 2022.

Kepala UMSU Press, Muhammad Arifin mengatakan, sangat senang bisa bekerja sama dengan sekolah Nanyang Zhi Hui Modern Indonesian School. Semoga kerja sama ini berdampak luas dalam membangun peradaban.

“Apalagi buku-buku yang dihasilkan memang sesuai kebutuhan yakni masyarakat Sumut butuh buku-buku yang ditulis dari Sumut sendiri, khususnya Kota Medan,” tandasnya.

(RZD)