Manajemen PLTP SOL menyerahkan bantuan berbagai alat dan sarana untuk mendukung program pendampingan dan pembinaan pengembangan sarang lebah madu, Senin (27/12). (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Pahae - Manajemen Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Sarulla, Sarulla Operation Limited Kabupaten Tapanuli Utara melakukan program pendampingan dan pembinaan terhadap sebanyak 11 orang warga sekitar yang telah berpengalaman dalam pengambilan sarang lebah madu liar.
Humas PLTP Sarulla SOL, Industan Sitompul menjelaskan, program pendampingan dan pembinaan terhadap 11 orang warga ini merupakan bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan yang bertujuan untuk melestarikan kawasan hutan.
"Program pengembangan sarang lebah madu ini dilakukan melalui tahapan yang dalam prosesnya dibantu oleh praktisi lebah madu yang sudah berpengalaman dan sudah memiliki usaha pengembangan lebah madu," ujarnya, Senin (27/12).
Dia menyampaikan, sebanyak 11orang warga sekitar yang mendapatkan pendampingan tersebut berasal dari 3 desa yang paling dekat dengan lokasi operasional SOL.
"Yakni Desa Simataniari, Lumban Jaean, dan Desa Sibaganding, Kecamatan Pahae Julu," kata dia.
Dia menambahkan sebagai bentuk dukungan terhadap pendampingan dan pembinaan kepada sebanyak 11 orang warga ini, pihaknya menyerahkan berbagai bantuan alat dan sarana pendukung berupa topi pelindung sengat lebah sebanyak 11 unit.
Baju anti sengat lebah sebanyak 11 unit, safety boot sebanyak 11 pasang, kotak lebah berisi ratu lebah sebanyak 11 unit yang dilengkapi dengan total 88 frame (sarang).
"Kemudian kotak lebah kosong sebanyak 44 unit yang dilengkapi dengan total 352 frame," ucapnya.
Dia mengatakan, berbagai bantuan alat dan sarana pendukung ini diserahkan melalui perwakilan manajemen perusahaan Melva Samosir selaku CSR dan External Relations Manager bersama Industan Sitompul selaku External Relations Advisor.
"Penyerahan bantuan dilaksanakan di Dusun Hutajulu, Desa Simataniari, Kecamatab Pahae Julu," katanya.
Menurutnya, penyerahan berbagai bantuan ini melalui berbagai tahapan dan proses yang sudah dilaksanakan oleh setiap anggota dampingan, seperti penilaian.
"Penetapan komitmen, persiapan lahan serta pelatihan tentang pengembangan lebah madu," katanya.
Pihaknya berharap selain untuk menjaga dan melestarikan kawasan hutan, program kegiatan pendampingam dan pembinaan ini nantinya dapat menambahkan sumber mata pencaharian bagi anggota yang ikut dalam pendampingan.
"Selain menjaga hutan agar tetap lestari, kegiatan ini juga diharapkan dapat menjadi sumber mata pencaharian tambahan bagi 11 anggota dampingan yang dibantu," tandasnya.
(CAN/CSP)