Mahasiswa Ilmu Administrasi Bisnis USU Pelajari Penerapan HRM

Mahasiswa Ilmu Administrasi Bisnis USU Pelajari Penerapan HRM
Mahasiswa dari S1 Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis FISIP USU melaksanakan kegiatan magang kelompok di Kantor Wali Kota Medan Jalan Kapten Maulana Lubis, Kota Medan. (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Mahasiswa dari S1 Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sumatera Utara (USU) melaksanakan kegiatan magang kelompok yang bertepatan di Kantor Wali Kota Medan Jalan Kapten Maulana Lubis, Kota Medan.

Adapun mahasiswa dari Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) USU yang melaksanakan kegiatan magang tersebut terdiri dari Ihsan Ilma, Audrey Wulandari, Arichamaylani Syahputri, Novi yansha, dan Amriady Tampubolon.

"Kegiatan praktek lapangan ini dilaksanakan agar mahasiswa dapat mengetauhi implementasi langsung penerapan HRM khususnya di Kantor Walikota Medan terlebih lagi di saat pandemic seperti sekarang ini," kata Ketua kelompok magang, Audrey, Selasa (28/12).

Menurut Audrey, kegiatan magang yang mereka lakukan di Kantor Wali Kota Medan merupakan bentuk praktik nyata dari mata kuliah yang mereka dapat selama di perkuliahan. Dapat dikatakan bahwa kegiatan magang tersebut adalah merupakan praktik atau simulasi yang dilakukan berdasarkan teori yang diperoleh.

"Teori yang diberikan dalam perkuliahan dapat menjadi tambahan pengetahuan untuk menganalisa suatu system dalam perusahaan. Berdasarkan kegiatan magang yang kami lakukan, sering mendapati aspek manajemen sumber daya manusia perusahaan. Dengan itu kami dapat membandingkan antara teori dengan praktik atau kegiatan nyata di lapangan apakah sejalan atau justru berjalan berlawanan," ucapnya.

Di kantor Wali Kota Medan terdapat beberapa bagian antara lain bagian Kesejahteraan Rakyat, Sumber Daya Alam, Hubungan Kerjasama, Keagamaan, Hukum dan Umum. Bukan hanya bagian pada Kantor Walikota Medan juga terdapat badan-badan seperti BPPRD, BPKAD, BAPPEDA dan lain- lain.

"Karena di saat pandemi seperti saat ini sangatlah penting dalam menerapakan kebijakan yang tepat sasaran demi terwujudnya tujuan oganisasi yang efektif dan juga efesien," ujar Audrey.

Audrey menjelaskan Human Resource Management (HRM) sistem ini diciptakan dengan tujuan untuk memaksimalkan kinerja setiap individu secara efektif, sehingga tujuan dan cita-cita perusahaan dapat tercapai. Konsep HRM adalah memandang manusia sebagai sumber yang suatu saat bisa habis jika dipakai terus menerus. Sehingga dalam human resources management tersebut juga dilakukan pengelompokan keahlian serta upaya untuk menambah kemampuan dan keahlian tersebut.

"HRM dilakukan untuk penempatan posisi pegawai berdasarkan kompetensi dan kemampuan yang dimiliki oleh pegawai untuk menunjang keberhasilan dan keefektivan. Proses Recruitment pegawai harian lepas (PHL) dilaksanakan melalui tim penguji sesuai dengan kebutuhan kualifikasi pegawai yang di minta. Begitu juga dalam menerapkan kebijakan WFH (work from home) yang dimana pimpinan juga memperhitungkan soal kebutuhan yang paling penting hingga kebutuhan yang masih dapat dilakukan secara WFH," jelasnya.

Kehadiran pegawai diatur sebanyak 75- 50 persen dan hal tersebut sudah efektif dalam pelaksanaannya. Mengenai evaluasi kinerja, pemimpin tata usaha di bagian Umum melakukan pendekatan persuasif kepada pegawainya untuk menyelesaikan permasalahan ataupun kendala yang dihadapi oleh setiap pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya.

"Setelah melaksanakan kegiatan magang di bagian Umum Kantor Walikota, berbagai manfaat yang sudah di dapatkan, diantaranya yaitu dalam hal pengetahuan, keterampilan, dan juga sikap. Pengalaman adalah hal yang paling berharga dan yang paling utama yang kami dapatkan dari kegiatan magang tersebut," terang Audrey.

"Kami pun dapat mengetahui bagaimana sebuah instansi besar tetap mempertahankan konsistensi kinerja pegawainya. Dalam mempertahankan hal tersebut sangat diperlukan hubungan yang baik dengan para pegawai dengan melakukan pendekatan persuasif demi keberlangsungan kegiataan pekerjaan agar mencapai target yang diharapkan," sambungnya.

Lalu, kata Audrey, dari segi sikap atau attitude diantaranya adalah ketertiban, kedisiplinan, dan ketelitian. Menjalankan kegiatan magang sangat dibutuhkan sikap tersebut karena dalam prosesnya bila tidak dibarengi dengan ketertiban, kedisiplinan dan ketelitian maka akan menghambat suatu pekerjaan. Hal disiplin dan tertib paling sederhana adalah dengan tepat waktu dan taat terhadap aturan yang telah dibuat. Mengerjakan sesuatu pun menjadi lebih termotivasi agar dapat menyelesaikan tepat waktu dan dengan ketertiban serta kedisiplinan maka pekerjaan yang dilakukan akan lebih rapi hasilnya.

"Ketelitian dalam bekerja atau melakukan suatu pekerjaan sangatlah penting guna meraih hasil yang optimal. Terlebih lagi tanggung jawab atas suatu pekerjaan yang dilaksanakan juga akan mendorong kami untuk melakukan pekerjaan dengan maksimal," katanya.

Sumber daya manusia sebagai roda penggerak suatu divisi membutuhkan kompetensi yang baik, baik secara umum atau bahkan kompetensi yang jarang dimiliki orang lain yang mana kompetensi tersebut dapat menjadi nilai plus bagi seseorang tersebut dalam menjalani karirnya. Hal-hal yang menjadi nilai tambah bagi seseorang dapat dilihat dari softskill dan hard skillnya.

Softskill adalah kemampuan atau bakat yang ada di dalam diri setiap manusia, yang mana kemampuan tersebut dilakukan dengan cara non-teknis yang artinya tidak berbentuk atau kelihatan bentuknya. Softskill juga dapat dikatakan sebuah kemampuan datau keterampilan dalam berhubungan dengan orang lain, dan bagaimana seseorang dapat mengatur dirinya sendiri. Selanjutnya adalah hardskill yang merupakan suatu penguasaan ilmu pengetahuan dan keterampilan teknis seseorang dalam menjalankan bidangnya.

Bila dilihat dari definisinya softskill termasuk hal yang sangat dibutuhkan sebagai kompetensi seseorang untuk menjalankan karirnya, terlebih lagi yang karirnya berhubungan dengan orang lain atau melakukan kontak dengan orang lain. Softskill yang dibutuhkan antara lain adalah kepemimpinan, pemecahan masalah, manajemen waktu, manajemenorganisasi, berpikir kritis, kerjasama tim, kemampuan analisa dan percaya diri.

"Kemampuan Seseorang yang memiliki kemampuan untuk memimpin baik itu orang lain akan baik juga dalam memimpin dirinya sendiri. Dalam suatu posisi dalam perusahaan terutama yang memiliki posisi tinggi atau krusial sangat membutuhkan jiwa kepemimpinan yang tinggi," ucap Audrey.

Karena seorang pemimpin haruslah memiliki softskill yang telah disebutkan sebelumnya. Semuanya saling berkaitan dan mendukung satu dengan lainnya. Seorang pemimpin haruslah kritis dalam berpikir serta dapat menganalisa berbagai situasi dalam dunia kerja sehingga seorang pemimpin akan tahu apa yang harus segera dilakukan guna menjaga stabilitas lingkungan kerjanya.

Keputusan yang diambil seorang pemimpin adalah hasil dari analisa yang baik, berpikir secara kritis, dan kemampuan memecahkan masalah untuk mencari solusi yang terbaik. Selain itu kerjasama tim pun sangat dibutuhkan, karena seorang pemimpin pasti memiliki bawahan untuk dipimpin.

Dengan begitu sikap pemimpin sangatlah berpengaruh kepada bawahannya termasuk pula manajemen organisasi untuk mengatur selukbeluk organisasinya termasuk manajemen waktu dan manajemen diri. Karena bukan tidak mungkin bahwa bawahan adalah refleksi dari atasannya atau pemimpinnya.

Sedangkan hard skill tidak kalah pentingnya dengan softskill, yang mana hardskill merupakan kemampuan teknis seseorang dalam melakukan sesuatu di bidangnya. Kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin adalah sesuai dengan bidang keilmuannya atau bidang ilmu yang dipelajarinya.

"Secara subyektivitas berdasarkan pengalaman dari kegiatan magang bahwa seorang pemimpin yang baik adalah pemimpin yang dapat pula melakukan apa yang dikerjakan bawahannya. Setidaknya mengetahui secara umum mengenai hal-hal yang dikerjakan bawahannya terkait dengan pekerjaan atau bidangnya," tambah Audrey.

(JW/CSP)

Baca Juga

Rekomendasi