Praktik metode membaca bersama di Kelas 1 MIS Al-Afkari (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Deliserdang - Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Al-Afkari Batang Kuis, Jalan Sawo, Desa Baru, Dusun III, Kecamatan Batang Kuis, Kabupaten Deliserdang, terus memberikan motivasi kepada guru-guru supaya kreatif dan inovatif dalam pembelajaran, termasuk mengembangkan budaya baca.
Walaupun pada masa pandemi Covid-19 minat baca siswa-siswi tidak boleh pudar. Susi Hardiani, selaku guru di MIS Al-Afkari Batang Kuis, selalu berupaya agar minat baca siswa tidak berkurang. Salah satunya memberikan motivasi kepada siswa supaya tetap semangat dalam membaca.
“Karena membaca adalah cakrawala dunia,” katanya, Selasa (28/12).
Susi menjelaskan, selalu mempraktekkan membaca bersama di Kelas 1 MIS Al-Afkari. Metode membaca bersama yang diterapkan merupakan aplikasi dari pelatihan yang diadakan Tanoto Foundation sebelum Covid-19 melanda.
“Siswa-siswi sangat bersemangat dalam kegiatan membaca ini, apalagi guru yang membimbing piawai dalam menguasai emosi anak di kelas pertama setelah taman kanak-kanak,” jelasnya.
Kepala Sekolah MIS Al-Afkari Batang Kuis, Mursal Aziz menuturkan, dalam metode membaca bersama, guru sangat berperan penting sebagai motivator bagi siswa. Guru harus memilih materi yang menarik, sehingga siswa-sisi akan antusias dan penasaran dengan alur cerita buku yang dibaca.
“Hal ini sangat penting untuk meningkatkan motivasi membaca siswa. Apalagi pada anak Kelas 1 yang membutuhkan pendampingan dalam membaca,” tutur Mursal, yang juga Guru imbas Program Pintar Tanoto Foundation.
Diterangkan Mursal, seperti yang dilakukan oleh Susi Hardiani. Guru Kelas 1 ini membuat agenda membaca bersama 2 kali dalam seminggu. Buku yang dipakai adalah Big Book, dan buku berjenjang difasilitasi oleh sekolah bersumber dari yayasan dan program Tanoto Foundation.
“Buku-buku bergambar sangat penting untuk memberikan motivasi bagi siswa-siswi untuk semangat membaca,” terangnya.
Diakuinya, anak-anak ketika membaca bersama tampak begitu sangat senang. Sebab, membaca bersama merupakan momentum yang ditunggu-tunggu. Selain belajar, mereka punya kegiatan lain, yaitu membaca bersama dengan bimbingan guru.
“Minat siswa sebenarnya tidak akan berkurang jika para guru punya cara sendiri untuk membuat membaca sebagai suatu kebutuhan” ungkapnya.
Mursal juga menyebut, wali murid sangat senang dengan program membaca yang dikembangkan MIS Al-Afkari. Disampaikan Mursal, kehadiran MIS Al-Afkari di tengah-tengah masyarakat harus memberikan solusi terbaik, dan menjadi lembaga pendidikan yang berkualitas dalam mencetak generasi berkarakter.
“Salah satunya melalui kepiawaian siswa dalam membaca buku-buku berkualitas dan berkarakter,” tandasnya.
(RZD)