Sebuah perahu yang membawa orang-orang Rohingya terlihat terdampar di laut lepas pantai Indonesia pada 27 Desember 2021, dalam gambar diam yang diperoleh dari video media sosial. (Reuters/Aditya Setiawan)
Analisadaily.com, Jakarta - Deputi Bidang Koordinasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat Kemenko Polhukam, Irjen Armed Wijaya mengatakan, Indonesia akan mengizinkan kapal pengungsi Rohingya yang terdampar di lepas pantai untuk berlabuh.
Pejabat lokal di Aceh, sebuah provinsi di pulau barat Sumatera mengatakan, mereka akan menyediakan makanan, obat-obatan dan air bagi sekitar 120 penumpang, tetapi tidak akan mengizinkan mereka untuk mencari perlindungan di Indonesia, meskipun ada permintaan internasional untuk melakukannya.
“Hari ini, pemerintah Indonesia memutuskan, atas nama kemanusiaan, untuk memberikan perlindungan kepada pengungsi Rohingya yang saat ini terapung di atas kapal di dekat Kabupaten Biereun, Aceh,” kata Armed Wijaya dilansir dari Reuters, Rabu (29/12).
"Keputusan itu diambil setelah mempertimbangkan kondisi darurat yang dialami para pengungsi di atas kapal. Penumpangnya kebanyakan wanita dan anak-anak," sambungnya.
Kapal yang terdampar itu berisiko tenggelam dalam beberapa hari, kata dua nelayan kepada Reuters.
"Ada dua tempat perahu bocor. Airnya banyak," kata Aditya Setiawan, salah satu nelayan.
Dalam sebuah video yang dilihat oleh Reuters, puluhan orang tampak berdesakan di atas dan di bawah geladak perahu kayu panjang.
Indonesia bukan penandatangan Konvensi PBB 1951 tentang Pengungsi, dan sebagian besar dilihat sebagai negara transit bagi mereka yang mencari suaka ke negara ketiga.
Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) dan Amnesty International telah meminta pemerintah Indonesia untuk mengizinkan kapal itu mencari perlindungan.
Pengungsi Muslim Rohingya dari Myanmar telah bertahun-tahun berlayar ke negara-negara seperti Malaysia, Thailand dan Indonesia antara November dan April ketika laut tenang.(CSP)