Ketua Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (IPEMI) Sumut, Yulidar Bugis (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Viralnya video Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, memarahi dan menjewer pelatih billiar Khairuddin Aritonang, memantik tanggapan pro dan kontra dari berbagai pihak. Antara pihak yang mendukung dan menentang tindakan Gubsu memiliki alasan masing-masing yang saling berseberangan. Hal itu memicu keprihatinan Yulidar Bugis.
Ketua Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (IPEMI) Sumut ini menanggapi kasus tersebut dari kacamata hubungan personal yang lebih dekat antara Gubsu dengan pelatih billiar Khairuddin Aritonang. Menurutnya, kasus tersebut sebaiknya tidak dibesar-besarkan dan ditanggapi dengan sangat serius, yang mengundang perpecahan di tengah masyarakat Sumut.
"Kalau kita selalu memandang dan menanggapi suatu peristiwa dengan emosi dan sudut pandang negatif, tentu hasilnya juga negatif," kata Yulidar, Jumat (31/12).
Menurut Yulidar, apa yang dilakukan oleh Gubernur Sumatera Utara adalah tindakan spontanitas yang didorong oleh perasaan kasih sayang dan perhatian terhadap pembinaan olahraga di Sumut dan mensupport untuk lebih baik ke depan.
"Pak Gubernur saya yakin maksudnya baik dan dilandasi dengan keinginan untuk menciptakan motivasi pengembangan dan pembinaan olahraga yang lebih baik di Sumut. Agar semua pihak serius untuk mengangkat nama dan reputasi olahraga Sumut, baik di tingkat nasional maupun internasional," tandasnya.
Lebih jauh Yulidar Bugis memaparkan, bahwa meningkatkan prestasi olahraga Sumut bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Semua pihak harus bergandengan tangan dan bekerja sama dalam mendukung tim-tim olahraga Sumut, serta serius dalam mencari upaya-upaya konkrit untuk membawa nama Sumut ke jajaran teratas prestasi olahraga Indonesia.
"Mari kita semua mendinginkan kepala dan melihat dengan jernih apa yang menjadi motivasi dan alasan dari terjadinya peristiwa tersebut. Kalau semakin dibesar-besarkan, tentu persoalan ini akan merembet ke mana-mana. Padahal masalah yang lebih besar dalam dimensi sosial dan peningkatan perekonomian, serta partisipasi pembangunan, khususnya pula dalam konteks pembinaan olahraga di Sumut, masih banyak yang harus kita perhatikan dan selesaikan," pungkas Yulidar.
Yulidar menilai, pembinaan olahraga di Sumut membutuhkan keseriusan seluruh pihak, sehingga tidak hanya membebankan tanggungjawabnya ke Pemerintah saja. Pemerintah, pelatih, pemain dan kalangan swasta harus saling mendukung dan mengupayakan terciptanya iklim pembinaan yang lebih sehat dan lebih memotivasi untuk mencapai prestasi terbaik dalam berbagai ajang kompetisi olahraga.
"Mari kita kembali bergandengan tangan dan mencari solusi dari berbagai persoalan yang ada di dalam pembinaan olahraga di Sumut. Banyak potensi emas dan talenta dari atlet-atlet muda di Sumut yang belum dipoles dan diperhatikan dengan maksimal. Maka mulai saat ini, kita fokus saja di bidang ini. Saya yakin, kejayaan berbagai bidang olahraga di Sumut akan bisa kita capai kembali," pungkas Yulidar optimis.
(RRS/RZD)