Polda Sumut Sedang Pelajari Laporan Choki Aritonang

Polda Sumut Sedang Pelajari Laporan Choki Aritonang
Kabid Humas Polda Sumut, Hadi saat memberikan keterangan di Warkop Jurnalis Medan, Selasa (4/1). (Analisadaily/Jafar Wijaya)

Analisadaily.com, Medan - Kepolisian Daerah Sumatera Utara tengah mempelajari laporan yang dilayangkan pelatih Biliar Sumatera Utara, Khairuddin Aritonang alias Coki yang melaporkan Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi ke Polda Sumut pada Senin (3/1) kemarin.

"Saat ini, penyidik sedang mempelajari serta mendalami terkait dengan laporan tersebut," kata Kabid Humas Polda Sumut, Hadi di Warkop Jurnalis Medan, Selasa (4/1).

Hadi menuturkan, dalam laporan tersebut dugaan tindak pidana Undang-undang nomor 1 tahun 1946 tentang KUHP pasal 310 Jo 315.

"Untuk update nya nanti kita akan sampaikan ke rekan-rekan media," ucapnya.

Hadi mengungkapkan pasca laporan dilayangkan Coki bersama tim Kuasa Hukum, Kepolisian akan memanggil atau mengundang pihak yang terkait untuk diminta klarifikasi dan keterangan lebih lanjut.

"Ya dalam arti klarifikasi mengundang pihak terkait seperti yang saya sebutkan," ungkapnya.

Disinggung apakah Polda Sumut akan memanggil dan meminta klarifikasi langsung terhadap Gubernur Edy?. Kata Hadi tidak tutup kemungkinan akan diminta klarifikasi.

"Pastinya akan memanggil (Gubernur Edy) itu, meminta klarifikasi dan sebagainya. Nanti kita lihat," terangnya.

Sebelumnya, pada Senin (3/1) kemarin, Choki bersama puluhan kuasa hukum mendatangi Polda Sumut dan melaporkan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi. Di mana, laporan tersebut, tertuang dalam surat nomor polisi STTLP/03/1/2022/SPKT/Polda Sumut itu, Edy dilaporkan melakukan tindak pidana Pasal 310 Jo Pasal 315 KUHP.

Untuk diketahui, persoalan Edy dan pelatih Biliar PON ini berawal saat Edy menyampaikan sambutan di acara pemberian tali asih kepada atlet pada Senin (27/12) yang lalu.

Dalam video berdurasi 2 menit dan 59 detik. Terlihat Edy memberikan motivasi kepada para atlet Sumut itu. Gubernur Edy sempat memanggil Coki. Karena, tidak ikut tepuk tangan. Edy memanggil dirinya naik ke atas podium.

"Yang pakai kupluk itu siapa? Kenapa enggak tepuk tangan," sebut Edy sembari menunjuk ke arah Coki.

Coki berdiri dari kursinya dan maju ke depan. Ia sempat berada disampingnya Gubernur Edy. Ia bertanya kepada pelatih dari atlet mana.

"Atlet apa kau," tanya mantan Pangdam I Bukit Barisan kepada Coki lagi.

Coki kemudian menjawab bahwa dia pelatih biliar."Tak cocok jadi pelatih ini," ungkap Edy.

Kemudian, Edy juga menjewer kuping pelatih itu. Aksi orang nomor satu di Sumut itu, disambut gelak tawa yang hadir dalam acara tersebut.

Dinilai mempermalukan dirinya, Coki turun podium dan meningal Edy berlalu begitu saja. Sontak Gubernur Edy tampak emosi dengan nada disampaikan.

"Sudah, pulang. Tak usah dipakai lagi. Kau langsung keluar. Tak usah lagi di sini," cetus Edy.

Edy juga menginstruksikan Dispora Sumut dan KONI Sumut untuk mengevaluasi pelatih tersebut.

"Evaluasi. Kadispora, Ketua KONI. Yang tak pantas, tak usah (dipakai lagi)," sebut Edy.

Edy juga mempersilakan kepada atlet yang ingin mengikuti Coki keluar dari rumah dinas Gubernur."Yang tak mau, berdiri, keluar," kata Edy.

Edy kemudian menjelaskan alasannya menjewer pelatih biliar tersebut. Dia mengatakan menjewer sebagai tanda sayang.

"Jewer sayang itu," ujar Edy saat ditanya soal aksinya itu, Selasa (28/12).

(JW/CSP)

Baca Juga

Rekomendasi