Seorang pengunjung memilih minyak goreng yang dijual di supermarket di Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (23/12/2021) (ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang)
Analisadaily.com, Jakarta - Pemerintah Republik Indonesia mulai menyalurkan sebanyak 1,2 miliar liter minyak goreng mulai pekan ini. Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi menjamin pendistribusian minyak goreng kemasan sederhana guna menjaga stabilitas harga.
"Kami akan mulai minggu ini, pasti minggu ini," kata Mendag Lutfi kepada wartawan dalam acara peluncuran BUMN Pangan ID FOOD di kawasan Kota Tua, Jakarta, dilansir dari Antara, Rabu (12/1).
Menteri Lutfi menjelaskan, berbagai indikator penyebab kenaikan harga minyak goreng di pasar, salah satunya akibat lonjakan harga minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) yang merupakan bahan baku utama minyak goreng.
Menurutnya, kenaikan harga minyak sawit mentah ini menjadi salah satu tujuan Indonesia yang memproduksi kelapa sawit terbesar di dunia.
Sepanjang tahun 2021, nilai ekspor minyak sawit mencapai 27 miliar dolar AS tertinggi dalam sejarah Indonesia dengan harga per ton mencapai 1.320 dolar AS, sehingga berimbas kepada harga minyak goreng.
"Kami sedang mengintervensi supaya minyak goreng ini tetap ada dan terjangkau. Tujuan kami barang ada dan terjangkau pada harga Rp 14.000 per liter," kata Mendag Lutfi.
Pemerintah akan memakai mekanisme Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan menggunakan subsidi Rp 3.000 per liter. Sebanyak 1,2 miliar liter minyak goreng kemasan sederhana itu untuk enam bulan pertama tahun 2022.
Kebijakan operasi pasar ini dapat diperpanjang kembali selama enam bulan apabila harga minyak goreng di pasar masih tetap tinggi.
"1,2 miliar liter ini untuk enam bulan, jadi kami memprediksi harga akan jauh lebih landai dan stabil setelah enam bulan. Kalau ternyata harga tidak stabil dan tidak landai, kami akan teruskan lagi enam bulan kedua, sehingga totalnya menjadi 2,4 miliar liter," pungkas Mendag Lutfi.
(RZD)