Jokowi Dorong Pembentukan Badan Kesehatan Global yang Baru

Jokowi Dorong Pembentukan Badan Kesehatan Global yang Baru
Presiden Indonesia, Joko Widodo terlihat melalui pantulan layar TV, menghadiri pertemuan virtual KTT ASEAN-Australia di sela-sela KTT Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), di Jakarta, Indonesia, Rabu, 27 Oktober 2021. (Indonesian Presidential Palace via AP)

Analisadaily.com, Jakarta - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, mendorong pembentukan badan kesehatan global baru. Badan tersebut akan memperkuat "ketahanan kesehatan" dunia dan membantu membuat sistem kesehatan global lebih inklusif dan lebih responsif terhadap krisis.

“Indonesia akan berjuang untuk memperkuat arsitektur ketahanan kesehatan dunia, yang akan dijalankan oleh lembaga global,” kata Jokowi dalam pidato di pertemuan online World Economic Forum dilansir dari Reuters dan Channel News Asia, Rabu (20/1).

"Tugasnya adalah memobilisasi sumber daya kesehatan dunia, termasuk untuk membiayai keadaan darurat kesehatan, membeli vaksin, obat-obatan, dan peralatan medis," tuturnya.

Menurut Jokowi, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menunjukkan kapasitas terbatas untuk menangani pandemi Covid-19. Kata dia, banyak kolaborasi kesehatan global saat ini termasuk vaksin hanya program sementara.

“Peran WHO belum mencakup banyak aspek strategis bagi dunia,” kata Widodo.

Membandingkan badan baru dengan Dana Moneter Internasional, ia mengatakan akan membantu merumuskan protokol standar untuk kegiatan seperti perjalanan lintas batas dan akan bekerja untuk meningkatkan kapasitas manufaktur untuk obat-obatan dan peralatan medis.

Dia meminta negara-negara ekonomi utama dunia untuk mendanai bersama inisiatif tersebut dan mencapai kesepakatan selama kepresidenan Indonesia di G20 tahun ini.

“Biayanya jelas jauh lebih kecil daripada kerugian dunia akibat rapuhnya sistem kesehatan global,” kata Widodo.

Indonesia memegang kursi kepresidenan G20 untuk pertama kalinya tahun ini dan telah menetapkan pemulihan dari pandemi sebagai tujuan utamanya.

"Slogan resmi kepresidenan G20 adalah "Pulihkan Bersama, Pulihkan Lebih Kuat" dan fokusnya adalah pada arsitektur kesehatan global, transisi ke energi berkelanjutan, dan transformasi digital, kata dia.

Indonesia sangat terkena dampak pandemi tahun lalu, dengan rumah sakit kehabisan tempat tidur dan oksigen medis selama puncak wabahnya pada bulan Juli. Indonesia telah melaporkan lebih dari 144.000 kematian akibat Covid-19.

Pemerintah Pusat telah berjuang untuk mendapatkan cukup vaksin untuk warganya yang banyak, dengan hanya 45 persen dari 270 juta orangnya yang saat ini divaksinasi sepenuhnya.

(CSP)

Baca Juga

Rekomendasi