
Analisadaily.com, Medan - Harga minyak goreng curah dan kemasan di pasar tradisional mau pun kios di Medan belum turun menjadi Rp 14.000 per liter seperti yang diinstruksikan pemerintah dan hargnya rata-rata Rp 18.500 - Rp 20.000.
Meski ada kekhawatiran pembeli berkurang karena harga minyak goreng di swalayan sudah turun menjadi Rp 14. 000 per liter, pedagang di pasar tradisional bisa memahami.
"Kalau stok lama sudah habis, bisa lah kami mengikuti harga jual Rp 14. 000 per liter sesuai instruksi pemerintah," ujar Acai.
Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumatera Utara, Barita Sihite mengatakan, hasil monitoring harga pasar, minyak goreng di pasar tradisional memang masih belum sebesar Rp 14.000 per liter.
"Harga minyak goreng curah dan kemasan rata-rata Rp 18.571 - Rp 20.090 per liter," kata dia.
Barita menyebutkan, pemerintah pusat memang memberi kelonggaran waktu untuk pedagang tradisional mengikuti harga jual yang ditetapkan pemerintah Rp 14.000 per liter.
"Harapannya harga minyak goreng di pasar tradisional bisa segera menyesuaikan dengan ketetapan harga pemerintah," katanya.
Disperindag Sumut, terus melakukan pemantauan harga di pasar, termasuk mengenai program pasar murah minyak goreng yang direncanakan bekerja sama dengan 11 produsen, akan ada evaluasi.
Alasan Barita, karena sebagian besar produsen mendapat tugas pemerintah dalam program harga minyak goreng yang sebesar Rp 14.000 per liter. Apalagi, di pasar murah, harga minyak goreng yang dijual Rp 14. 000 per liter itu berupa minyak kemasan "Minyak Kita".
(CSP)