Prosesi pemakaman mantan Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Margiono di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jelupang, Jakarta, Selasa (1/2) (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Jakarta - CEO Rakyat Merdeka Group, Margiono, meninggal dunia di RS Pertamina Modular, Simprug, Jakarta Selatan pada Selasa (1/2) pagi pukul 09.02 WIB dan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Jelupang.
Sebelum tutup usia Ketua Umum PWI Pusat 2008-2013, 2013-2018 ini sempat menjalani perawatan akibat Covid-19 dan komplikasi penyakit sejak 23 Januari lalu. Kepergian Margiono, terakhir sebagai Ketua Dewan Penasehat PWI Pusat, meninggalkan duka mendalam, terutama bagi jajaran pengurus PWI Pusat.
“Almarhum H.Margiono adalah kawan diskusi yang baik. Saya pribadi, keluarga, dan Pengurus PWI Pusat, sangat kehilangan. Almarhum sangat besar jasa dan pengabdiannya untuk pers nasional, pers Indonesia,” kata Atal Sembiring Depari.
“Pak Margiono berjanji untuk datang ke Kendari, meramaikan perayaan puncak Hari Pers Nasional (HPN) 2022. Saya yakin beliau sangat ingin datang, tak mau ketinggalan momen-momen indah setiap peringatan HPN. Tetapi, Tuhan berkehendak lain,” tutur yang hadir di rumah duka BSD,Villa Serpong.
Sekjen PWI Pusat 2018-2023, Mirza Zulhadi mengatakan, almarhum telah memberi warna tersendiri dalam sejarah panjang perjalanan karir dan kiprahnya di PWI Pusat.
"PWI Pusat akan memberikan penghargaan untuk almarhum Margiono, kemungkinan pada perayaan puncak HPN 2022 pada 9 Februari di Kendari," kata Mirza.
Margiono lahir di Tulungagung, Jawa Timur pada 31 Desember 1960 mengawali karier jurnalistik profesional sebagai wartawan Jawa Pos, selepas kuliah di Bandung, hingga menjadi Pemimpin Redaksi Jawa Pos dan Direktur Jawa Pos.
Setelahnya, Margiono mendirikan Rakyat Merdeka dan menjadi Direktur Utama Rakyat Merdeka Group. Tahun 2008, Margiono terpilih menjadi Ketua Umum PWI Pusat. Selama dua periode hingga 2018.
Margiono yang dikenal jenaka namun sarat pesan penting dalam menyampaikan pidato, juga pernah menjadi Wakil Ketua Dewan Pers periode 2013-2016. Mendampingi Bagir Manan, yang juga mantan Ketua Mahkamah Agung periode 2001-2008.
Dan sejak tahun 2018 sampai sekarang, Margiono menjabat sebagai Ketua Dewan Penasehat PWI Pusat. Di masa kepemimpinan Margiono, PWI memulai sistem verifikasi media dan uji kompetensi wartawan melalui Piagam Palembang. Yang tujuannya menetapkan standar kualitas pers dari sisi pemberitaan, sumber daya manusia dan perusahaan agar lebih baik. Selamat jalan, Pak Margiono.
(HERS/CSP)