Ong Shinse: Manusia Sedang Berbuat, Langit Sedang Melihat

Ong Shinse: Manusia Sedang Berbuat, Langit Sedang Melihat
Ong Sinshe (kanan) bersama Ketua DPRD Medan, Hasyim dan istrinya (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Seorang ahli terapi urat saraf yang cukup familiar di Kota Medan, Ong Shinse, merasa risau dengan adanya pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab membuka praktik dengan mengatasnamakannya.

Ong Sinshe yang sudah membuka praktik pengobatan selama 38 tahun mengakui bahwa selama ini dia pernah memiliki 15 orang murid. Namun kebanyakan dari mereka tidak tuntas dalam belajar pengobatan.

"Saya jadi Sinshe sejak usai 19 tahun. Awalnya saya ingin menyebarluaskan kebaikan melalui penyembuhan terhadap orang-orang yang mengalami saraf terjepit. Maka dari itu sejak 2018 saya mengajarkan ilmu yang saya miliki kepada 15 orang," kata Ong Sinshe, Sabtu (5/2).

Namun dari 15 orang muridnya tersebut, hanya 3 orang yang belajar sampai tuntas dan direstui oleh Ong Sinshe untuk mengamalkan ilmunya demi kebaikan orang lain. Sementara mantan muridnya yang lain tidak belajar hingga tuntas.

"Saya di sini ingin meralat pernyataan mantan murid yang mengatasnamakan Ong Sinshe. Kami khawatir ada pihak yang menjual nama saya. Mereka baru belajar 8 bulan, 9 bulan atau setahun lebih, namun sudah ada yang berani buka praktik," ujarnya.

Pada prinsipnya Ong Sinshe yang mendapat ilmu pengobatan dari orang tuanya dan berkat talenta Tuhan, tidak pernah melarang siapapun untuk membuka praktik pengobatan. Namun dia menegaskan agar siapapun tidak mengatasnamakannya dalam praktik mereka selama tidak ada persetujuan darinya.

"Mereka silahkan saja membuka praktik, namun jangan pernah mengatasnamakan Ong Sinshe. Supaya publik tahu bahwa lokasi praktik Ong Sinshe hanya di Jalan Karya, Gang Karya Sehati Komplek Karya Residence Nomor 7 Medan," tegasnya.

Ong Shinse bersama Parlindungan Purba
"Saya sudah berjanji kepada orang tua saya dalam pengobatan tidak pernah bicara uang, apalagi menganjurkan pasien untuk minum obat. Bahkan saya menyediakan tempat bagi pasien yang kurang mampu dalam menjalani masa perobatan sampai sembuh tanpa dipungut biaya apapun. Manusia sedang berbuat, langit sedang melihat," ungkap Ong Sinshe.

"Kita kerja pakai hati. Saya khawatir orang-orang yang pernah belajar dengan saya namun tidak tuntas, mereka bekerja dengan akal dan hawa nafsu," ujarnya.

Dalam kesempatan ini Ong Sinshe mengungkapkan bahwa hanya ada 3 orang muridnya yang boleh mengatasnamakan dirinya dalam membuka praktik pengobatan.

"Tiga orang yang saya akui hanya Johan di tanah 600 Marelan, Hendri di Jalan Danau Singkarak dan Tony di Jalan Lamlo. Semuanya ada di Medan. Inilah yang saya restui membuka praktik. Namun jika ada pihak lain yang mengatasnamakan saya, hal itu di luar tanggung jawab saya. Sebab saya tidak pernah merestui siapapun untuk memakai nama saya kecuali 3 orang tersebut," ucapnya.

"Saya khawatir ilmu yang tidak pernah saya ajarkan, namun dia belajar dari orang lain, tapi memakai nama saya. Itu sama sekali di luar tanggung jawab saya. Salam sehat untuk semua masyarakat Indonesia, khususnya Kota Medan," tukasnya.

(EAL)

Baca Juga

Rekomendasi