Semarak Lampion Warnai Imlek 2573 di Polonia

Semarak Lampion Warnai Imlek 2573 di Polonia
Semarak lampion dalam memeriahkan Imlek 2573 (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Perayaan Imlek 2573 tahun ini dirayakan dengan cara sederhana dan tanpa kerumuman. Ini sejalan dengan langkah Pemko Medan yang kini sedang berpacu untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, dengan menaati protokol kesehatan (prokes).

Batasan tersebut ternyata tidak menyurutkan semangat warga dalam menikmati suasana Imlek, bersama dengan membuat 200-an lampion di Kelurahan Polonia Medan, terutama di Lingkungan VI dan Lingkungan VII.

“Pembuatan semarak lampion ini tujuannya tidak lain untuk memeriahkan Imlek 2573 dengan suasana baru. Karena mewarnai Imlek dengan lampion ini baru pertama kali dilakukan di kawasan Polonia Medan,” kata Kepala Lingkungan VI, Garry Sumual, didampingi Darwin Wijaya dan Antony Lie, Minggu (6/2).

Menurut Garry, ide pembuatan lampion ini muncul secara dadakan. Mengingat masih adanya pandemi Covid-19 dan imbauan agar merayakan Imlek di rumah saja, muncul wacana buat lampion untuk menghilangkan kebosanan warga saat merayakan Imlek di rumah saja. Dengan adanya suasana yang baru ini dapat membuat warga lebih betah di rumah.

“Ternyata pembuatan ratusan lampion tersebut ditanggapi warga dengan positif dan didukung sepenuhnya Camat Medan Polonia, A Muhzi, dan Lurah Polonia, Ardy Gaus, sehingga pembuatan semarak lampion di kawasan Kelurahan Polonia, Kota Medan, berjalan dengan baik,” ucap Garry seraya menambahkan bahwa ide pembuatan lampion ini didukung berbagai pihak, seperti Jewel Park Polonia, Ketua Yayasan Perguruan Kristen Methodis 4 Indonesia (PKMI 4), Sunarlim Satio, pengurus Perguruan Karate Kala Hitam Dojo Polonia, alumni Methodis IV Polonia dan warga setempat.

Suasana Imlek

Pada kesempatan itu, tokoh pemuda, Darwin Wijaya menyebutkan, dengan adanya lampion, maka warga bisa menikmati suasana Imlek yang elegan dan penuh harmonisasi.

“Yah, kita harapkan semoga tahun baru Imlek 2573 ini perekonomian bangsa Indonesia, khususnya Sumatera Utara bisa pulih kembali dan perputaran ekonomi bisa kembali normal,” tambah Darwin Wijaya.

Antony Lie menambahkan, meskipun di kawasan Kelurahan Polonia multi etnis dan beragam agama, namun masyarakatnya benar-benar menjungjung kebhinekaan. Di kawasan Polonia semua agama lengkap, yakni Islam, Kristen, Budha, Hindu, Kong Hu Chu dan Sikh. Bahkan Pura Hindu Bali juga ada di sini.

“Boleh dibilang kawasan Polonia Medan ini merupakan nusantara kecil di Indonesia,” ujarnya.

(HERS/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi