Diwarnai Kabar Baik, IHSG Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah

Diwarnai Kabar Baik, IHSG Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah
Ilustrasi - Petugas membersihkan lantai di depan layar indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (3/1/2022) (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Analisadaily.com, Medan - Indeks saham gabungan pada perdagangan hari ini, Senin (7/2) ditutup menguat tajam. IHSG naik 1.09% di level 6.804,93. Merupakan tertinggi sepanjang seharah IHSG.

Penguatan IHSG tertolong dari membaiknya kinerja ekonomi. Bukan hanya Indonesia, sejumlah negara lain di asia juga mengalami pertumbuhan ekonomi. Hal ini mendorong membaiknya kinerja sejumlah bursa di asia.

Analis Pasar Modal, Gunawan Benjamin mengatakan, meski demikian pada dasarnya sentimen negatif tetap ada pada perdagangan hari ini. Salah satunya adalah keputusan pemerintah yang telah menaikkan level PPKM di sejumlah wilayah, khususnya Jabodetabek.

“Kebijakan tersebut sejatinya memicu kekhawatiran akan tekanan baru pada perekonomian nasional. Ditambah lagi penambahan kasus Covid-19 yang meroket belakangan ini,” kata Gunawan.

Tetapi, lanjutnya, sentimen pemulihan ekonomi masih mampu menjadi pendorong penguatan bursa. Berbeda dengan IHSG, kinerja mata uang Rupiah mengalami pelemahan pada hari ini. Rupiah ditransaksikan di kisaran level 14.412 per US Dolar.

“Kinerja mata uang Rupiah terpukul seiring dengan ekspektasi kebijakan normalisasi The FED yang akan dilakukan segera,” sebutnya.

Terlebih data inflasi di akhir pekan ini bisa membuat The FED melakukan penyesuaian kebijakan suku bunga di bulan maret mendatang. Dampak dari kebijakan tersebut bukan hanya bisa menekan Rupiah, tetapi IHSG juga.

“Hanya saja pelaku pasar bisa saja sudah memperhitungkan segala resiko kebijakan tersebut, sehingga penyesuaian atau koreksi di pasar keuangan sangat mungkin terjadi meski terbatas,” terangnya.

Gunawan memaparkan, perdagangan esok, Selasa (8/2), minim data yang akan dirilis, setidaknya hingga hari Kamis (10/2). Pasar keuangan masih berpeluang untuk bergerak di zona hijau. Meski demikian tetap waspadai penambahan jumlah kasus Covid-19, sekalipun sampai detik ini penambahan kasus belum membuat keterisian rumah sakit dalam kondisi yang kritis.

“Katalis positif di pasar masih ada. Kebijakan BI dalam menyesuaikan besaran buang acuan di minggu ini juga bisa menjadi katalis baru seandainya ada kebijakan kenaikan bunga acuan,” tandasnya.

(RZD)

Baca Juga

Rekomendasi