 
								Konvoi kendaraan lapis baja Rusia bergerak di sepanjang jalan raya di Krimea. (AP)
							 
							Analisadaily.com, Jenewa - Kepala hak asasi manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa, Michelle Bachelet, menyerukan upaya untuk mencegah eskalasi lebih lanjut dari krisis di Ukraina dan kembalinya dialog untuk menyelamatkan warga sipil dan mencegah eksodus pengungsi.
Secara terpisah pada hari Selasa, Human Rights Watch mengatakan, pihaknya khawatir angkatan bersenjata Rusia mungkin mengadopsi taktik di Ukraina yang serupa dengan yang ada di Idlib, Suriah, di mana kelompok itu mendokumentasikan serangan udara Rusia dan Suriah di sekolah, rumah sakit, dan bangunan sipil lainnya.
"Jelas kami mungkin berada di ambang konflik bersenjata yang signifikan. Kekhawatiran kami adalah bagaimana konflik itu bisa diperangi," Direktur eksekutif Human Rights Watch, Ken Roth di Jenewa.
Roth menyoroti laporannya pada Oktober 2020 yang mendokumentasikan lusinan serangan udara dan darat "melanggar hukum" terhadap sasaran sipil di sekitar Idlib antara April 2019 dan Maret 2020 yang menewaskan ratusan warga sipil dan membuat lebih dari 1,4 juta orang mengungsi.
"Ini adalah kejahatan perang yang terang-terangan. Kami menemukan Putin memiliki tanggung jawab komando (untuk operasi Idlib). Memang dia memberikan kehormatan kepada para komandan yang mengawasi strategi kejahatan perang ini," kata Roth.(CSP)