Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Teuku Faizasyah (Detik.com)
Analisadaily.com, Jakarta - Pemerintah Indonesia belum berencana untuk menonaktifkan aktivitas di KBRI Kiev, Ukraina.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Republik Indonesia mengatakan pihaknya masih memantau kondisi terkini di Ukraina untuk menentukan keputusan lebih lanjut.
"Sejauh ini belum ada rencana untuk menutup atau menonaktifkan aktivitas KBRI, kalaupun kondisi di Kiev tidak lagi kondusif untuk pelaksanaan kegiatan KBRI tengah dipikirkan untuk kita mengalihkan kegiatan di tempat lainnya yang lebih bisa dipastikan tingkat keamanannya," kata Juru Bicara Kemlu RI Teuku Faizasyah, dilansir dari
detikcom, Sabtu (26/2).
Faizasyah mengatakan belum ada rencana melakukan penonaktifan KBRI seperti yang dilakukan di Afghanistan.
"Jadi belum mengarah ke satu pengambilan sikap seperti yang dilakukan di Afghanistan," lanjutnya.
Lebih lanjut, Faizasyah juga meminta doa dari masyarakat Indonesia demi keselamatan WNI yang ada di Ukraina. Dia berharap WNI di Ukraina bisa dievakuasi apabila waktu dan situasi sudah memungkinkan.
"Kami hanya mengharapkan doa bersama dari kita dan support pada saudara-saudara kita yang saat ini masih berada di Ukraina oleh support kita bersama mudah-mudahan mereka bisa di waktu yang tepat kita bisa keluarkan di tempat yang aman sehingga bisa kembali ke Tanah Air pada waktunya," tukasnya.
Sebelumnya, Pemerintah Indonesia sedang menyiapkan evakuasi warga negara Indonesia (WNI) di Ukraina yang diinvasi Rusia. Sejauh ini total ada 153 WNI di Ukraina.
"Saat ini ada 153 orang tercatat dalam database terbaru yang dimiliki di KBRI Kiev," kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha dalam konferensi pers, Sabtu (26/2).
(EAL)