Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (BHI) Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha, (Antara)
Analisadaily.com, Jakarta - Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (BHI) Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha, mengatakan warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Ukraina akan dievakuasi ke Polandia maupun Rumania dengan melihat perkembangan situasi di lapangan.
"Sudah ada 82 WNI yang sudah berkumpul di KBRI Kiev sebagai titik lokasi untuk evakuasi. WNI yang ada di KBRI Kiev maupun WNI yang masih berada di luar kantor KBRI di Kiev juga dalam kondisi aman dan sehat," kata Judha Nugraha, dilansir dari
Antara, Minggu (27/2).
"Bagi WNI yang masih ada di luar KBRI Kiev, kita sudah menyiapkan tim untuk segera menjemput mereka untuk segera bergabung dengan rombongan yang akan meninggalkan Ukraina untuk menuju ke Polandia dan Rumania," ungkapnya.
Saat ini, lanjutnya, Polandia masih membuka pintu perbatasan untuk pengungsi. Para pengungsi boleh tinggal di Polandia selama 15 hari.
Data terbaru, total WNI yang berada di Ukraina sebanyak 153 orang. Mereka berada di Kiev (82 orang), Odesa (25 orang), Chernihiv (9 orang), Kharkiv (4 orang), Lviv (3 orang).
"Kita melakukan penjemputan WNI yang ada di Odesa, Chernihiv, Kharkiv, dan Lviv. Terkait 4 WNI di Kharkiv dan 9 WNI di Chernihiv, situasi di saat ini terutama di wilayah Chernihiv sudah menjadi medan pertempuran dan saat ini mereka tinggal bersama majikan masing-masing dan sambil menunggu situasi lebih aman. Pada awalnya kami ingin melakukan penjemputan namun karena situasi tidak memungkinkan untuk mereka, kami meminta mereka untuk tetap tinggal sementara di bunker yang sudah disiapkan sembari menunggu tim penjemputan," ujarnya.
Judha mengatakan evakuasi WNI ke lokasi yang aman yaitu Polandia dan Rumania akan dilakukan secepatnya dengan melihat perkembangan situasi di lapangan.
"Kita akan bergerak kalau sudah ada jalur aman bagi warga negara kita yang menuju ke Polandia dan Rumania. Di samping itu, NOTAM ( pemberitahuan dari otoritas penerbangan) menyampaikan bahwa penerbangan sipil saat ini dilarang di Ukraina," sebut Judha.
Dalam proses evakuasi, pihaknya sudah membentuk tim yang terdiri dari unsur Kemenlu dan TNI serta sudah menyiapkan pesawat.
"KIta sedang mempersiapkan prosedur evakuasi untuk keluar dari Ukraina, dan kita terus menjalin komunikasi dari berbagai pihak untuk menjamin keselamatan WNI," kata Judha.
Ia meminta seluruh WNI yang ada di Ukraina untuk tetap tenang dan tidak panik.
"Kami juga meminta teman teman WNI untuk bisa menyampaikan kondisi mereka ke keluarga masing-masing yang ada di tanah air agar keluarga mereka bisa tenang," tukasnya.
(EAL)