Dua Miliarder Rusia Serukan Pembicaraan Damai

Dua Miliarder Rusia Serukan Pembicaraan Damai
Taipan Rusia, Oleg Deripaska menghadiri sesi Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg (SPIEF) di Saint Petersburg, Rusia, 3 Juni 2021. (Reuters/Evgenia Novozhenina)

Analisadaily.com, London - Dua miliarder Rusia, Mikhail Fridman dan Oleg Deripaska, menyerukan diakhirinya konflik yang dipicu serangan Presiden Vladimir Putin di Ukraina. Kata Fridman, itu sebagai tragedi bagi rakyat kedua negara.

Miliarder Fridman, yang lahir di Ukraina barat, mengatakan kepada stafnya dalam sebuah surat, konflik tersebut telah mendorong perpecahan antara dua orang Slavia timur, Rusia dan Ukraina, yang telah bersaudara selama berabad-abad.

"Saya lahir di Ukraina Barat dan tinggal di sana sampai saya berusia 17 tahun. Orang tua saya adalah warga negara Ukraina dan tinggal di Lviv, kota favorit saya," tulis Fridman dalam surat itu, yang kutipannya dilihat oleh Reuters.

"Tetapi saya juga telah menghabiskan sebagian besar hidup saya sebagai warga negara Rusia, membangun dan mengembangkan bisnis. Saya sangat terikat dengan rakyat Ukraina dan Rusia dan melihat konflik saat ini sebagai tragedi bagi mereka berdua," tutur Fridman dilansir dari Reuters, Senin (28/2).

Miliarder Rusia, Oleg Deripaska, menggunakan unggahan di Telegram untuk menyerukan agar pembicaraan damai dimulai "secepat mungkin".

"Perdamaian sangat penting," kata Deripaska, yang merupakan pendiri raksasa aluminium Rusia Rusal (RUAL.MM), di mana ia masih memiliki saham melalui sahamnya di perusahaan induknya En+ Group.

Pada 21 Februari, Deripaska mengatakan tidak akan ada perang.

Washington memberlakukan sanksi terhadap Deripaska dan orang Rusia berpengaruh lainnya karena hubungan mereka dengan Putin setelah dugaan campur tangan Rusia dalam pemilihan AS 2016, yang dibantah Moskow.

Apa yang disebut oligarki Rusia, yang pernah memberikan pengaruh signifikan atas Presiden Boris Yeltsin pada 1990-an, menghadapi kekacauan ekonomi setelah Barat memberlakukan sanksi berat terhadap Rusia atas invasi Putin ke Ukraina.

Putin, setelah berkonsultasi dengan pejabat senior dewan keamanannya, mengatakan dia memerintahkan operasi militer khusus untuk melindungi orang, termasuk warga Rusia, dari "genosida", sebuah tuduhan yang disebut Barat sebagai propaganda tak berdasar.

Kantor kepresidenan Ukraina mengatakan negosiasi antara Kyiv dan Moskow akan diadakan di perbatasan Belarusia-Ukraina.

"Krisis ini akan menelan korban jiwa dan merusak dua negara yang telah bersaudara selama ratusan tahun. Sementara solusi tampaknya sangat jauh, saya hanya bisa bergabung dengan mereka yang memiliki keinginan kuat untuk mengakhiri pertumpahan darah. Saya yakin mitra saya memiliki pandangan yang sama," sambung Fridman.

Salah satu mitra jangka panjang Fridman, Pyotr Aven, menghadiri pertemuan di Kremlin dengan Putin dan 36 pengusaha besar Rusia lainnya pekan lalu. Miliarder Moskow lainnya mengatakan kepada Reuters dengan syarat anonim, perang akan menjadi bencana.

"Ini akan menjadi bencana besar dalam segala hal, untuk ekonomi, untuk hubungan dengan seluruh dunia, untuk situasi politik," kata miliarder itu.

Miliarder yang berkumpul untuk pertemuan dengan Putin di Kremlin pada hari Kamis diam.

"Pebisnis sangat memahami konsekuensinya. Tapi siapa yang menanyakan pendapat bisnis tentang ini?," ucapnya.

(CSP)

Baca Juga

Rekomendasi