Bek Manchester City, Oleksandr Zinchenko (Reuters/Chris Radburn)
Analisadaly.com, Inggris - Pemain internasional Ukraina, Oleksandr Zinchenko, mempertanyakan penolakan para pesepakbola terkemuka Rusia untuk berbicara menentang invasi negara mereka ke tanah airnya.
Setelah Rusia menginvasi Ukraina pekan lalu, FIFA dan UEFA menangguhkan negara itu dari turnamen internasional, tetapi tidak ada pemain top negara yang secara terbuka mengkritik keputusan Presiden Vladimir Putin untuk berperang.
"Saya terkejut bahwa tidak seorang pun, tidak satu pun dari mereka, dari mereka semua" yang mengatakan apa pun, kata Zinchenko kepada BBC dilansir dari Reuters, Sabtu (5/3).
“Sebagian besar dari mereka bermain di tim nasional dan mereka memiliki banyak pengikut di Instagram, Facebook, di mana saja. Dan mereka bisa, setidaknya mereka bisa melakukan sesuatu untuk menghentikan perang ini. Karena orang-orang bisa mendengarnya," tuturnya.
"Saya sudah tahu mereka takut. Tapi mereka takut apa? Mereka tidak akan melakukan apa pun dengan mereka. Setidaknya mereka bisa mengatakan posisi mereka, tapi tidak, mereka mengabaikannya. Saya tidak tahu, tidak tahu kenapa," ujarnya.
Zinchenko berada di bangku cadangan untuk pertandingan pertama Manchester City setelah melawan Everton sebelum ditunjuk sebagai kapten untuk kemenangan Piala FA atas Peterborough pada hari Rabu. Pria berusia 25 tahun itu mengaku tak pernah jauh dari apa yang terjadi di tanah kelahirannya.
"Saya akan jujur, jika bukan karena putri saya, keluarga saya, saya akan berada di sana. Saya sangat bangga menjadi orang Ukraina, dan saya akan selamanya selama sisa hidup saya. Dan ketika Anda melihat orang-orang, bagaimana mereka berjuang untuk hidup mereka," ucap
Zinchenko.
"Saya tahu orang-orangnya, mentalitas orang-orang saya dari negara saya, mereka lebih suka mati, dan mereka akan mati. Tapi mereka tidak akan menyerah," tegasnya.
Zinchenko, yang memulai karir profesionalnya dengan klub Rusia Ufa sebelum bergabung dengan City pada 2016, mengatakan situasi yang sedang berlangsung mengambil korban emosional.
"Aku hanya menangis. Jadi sudah seminggu, saya tidak menghitung, tetapi bahkan saya dapat mengendarai mobil dari tempat latihan, atau tidak peduli di mana, saya hanya bisa menangis dari nol," tambahnya.(CSP)