Pemain Chelsea dan Burnley memberikan penghormatan atas korban perang di Ukraina (PA)
Analisadaily.com, London - Thomas Tuchel mengkritik fans Chelsea karena meneriakkan nama pemilik Roman Abramovich di tengah tepuk tangan satu menit untuk korban perang di Ukraina sebelum kemenangan 4-0 Sabtu atas Burnley.
Klub-klub Liga Premier menunjukkan solidaritas dengan Ukraina dalam pertandingan akhir pekan ini menyusul invasi Presiden Rusia Vladimir Putin ke negara itu, dengan momen 'refleksi dan solidaritas' yang terjadi sebelum kick-off.
Tetapi ketika para penggemar tuan rumah berdiri untuk memberikan tepuk tangan selama satu menit di Turf Moor sebelum pertandingan Burnley dengan Chelsea, tepuk tangan itu tiba-tiba ditenggelamkan oleh para penggemar Chelsea yang meneriakkan nama Abramovich.
Abramovich dapat menghadapi sanksi karena dugaan hubungannya dengan negara Rusia, yang dia bantah, dan dia mengumumkan pada hari Rabu bahwa dia secara aktif ingin menjual klub London barat yang dia miliki sejak tahun 2003.
Sekarang Tuchel telah bergabung dengan kecaman dan mengatakan pendukung Chelsea memilih saat yang tidak tepat untuk menunjukkan penghargaan mereka atas kepergian Abramovich dan berharap mereka akan bergabung dengan menunjukkan solidaritas dengan Ukraina di masa depan.
Ditanya tentang nyanyian Abramovich selama tepuk tangan untuk Ukraina, Tuchel menjawab pada konferensi pers pasca-pertandingannya.
"Ini bukan saatnya untuk melakukan ini. Dengar, jika kita menunjukkan solidaritas, kita menunjukkan solidaritas dan kita harus melakukannya bersama," kata Tuchel dilansir dari Metro, Minggu (6/3).
"Kami berlutut bersama dan jika orang penting dari klub kami atau klub lain sayangnya meninggal, kami menunjukkan rasa hormat satu menit. Ini bukan saatnya untuk memberikan pesan lain. Ini saatnya untuk menunjukkan rasa hormat," ujarnya.
"Kami melakukan ini karena kami juga sebagai klub. Kami menunjukkan rasa hormat sebagai klub dan kami membutuhkan penggemar kami untuk berkomitmen pada menit tepuk tangan ini. Saat ini, kami melakukannya untuk Ukraina dan tidak ada opini kedua tentang situasi di sana. Mereka memiliki pemikiran dan dukungan kami.
Kita harus berdiri bersama sebagai sebuah klub. Ini bukan saatnya untuk pesan lain," tegasnya.(CSP)