Meski tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun kerugian material diperkirakan mencapai Rp 50 juta.

Kasi Humas Polres Tapanuli Utara, Aiptu W. Baringbing, menjelaskan peristiwa kebakaran itu terjadi setelah pemilik rumah berinisial DN (32) terlibat cekcok dengan suaminya berinisial AS (35).

Pasangan suami isteri yang telah dikaruniai tiga orang anak ini sudah pisang ranjang sejak beberapa waktu lalu karena sering terlibat pertengkaran.

"DN dan AS diketahui sudah pisah ranjang karena keduanya sering cekcok sehingga suaminya itupun pergi meninggalkan istrinya ke Pekanbaru," kata Baringbing.

Namun tiba-tiba pada tengah malam sebelum kejadian, AS menghubungi isterinya melalui telepon seluler.

Saat itu sang isteri hanya seorang diri di dalam rumah, sedangkan ketiga anaknya tidur di rumah keluarga mereka.

Saat keduanya sedang berkomunikasi via seluler, sambung Baringbing, diduga AS mengeluarkan kata-kata yang menyinggung perasaan isterinya.

"Adapun perkataan suaminya yang diduga membuat isterinya tersinggung dan kesal yakni, 'simpan dulu jas ku itu di lemari dengan baik, apabila nanti aku kawin lagi, itu masih ku pakai'," sebutnya.

Mendengar perkataan suaminya itu, DN langsung naik pitam dan kesal. Dia pun segera mengambil jas suaminya tersebut dari dalam lemari sembari mengambil mancis.

"Lalu jas suaminya itupun dibakar di dalam ruangan rumah dan apinya langsung menyambar ke pakaian lain dan dinding rumah," ujarnya.

Melihat api semakin membesar, DN bingung dan berusaha memadamkan api, namun tidak berdaya sehingga api akhirnya menghabiskan bagian rumah.

Baringbing menyebut saat ini pihaknya sedang melakukan olah tempat kejadian peristiwa dan memeriksa sejumlah saksi atas kejadian tersebut.

(CAN/EAL)