Koperasi Jasa Pesada Perempuan Tangguh disingkat KESADANTA (persatuan kita), Credit Union (CU), dampingan PESADA, paada 21-22 Maret, telah melaksanakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) ke-15 secara hybrid pada 11 titik zoom. RAT yang diadakan dalam rangka memperingati perempuan sedunia, diikuti perwakilan anggota KESADANTA, personil Kantor KESADANTA, PESADA, perwakilan OPD bidang koperasi dan OPD pemberdayaan perempuan, kepala desa serta jaringan NGOs. Total peserta berjumlah 271, terdiri atas 254 perempuan, 17 laki-laki.
RAT ke- 15 Koperasi Jasa Pesada PEREMPUAN Tangguh (KESADANTA)
Gerakan Ekonomi Politik Perempuan Akar Rumput
Tangkapan Rapat Anggota Tahunan (RAT) KE- 15, Koperasi Jasa Perempuan Tangguh, KESADANTA (persatuan kita), Credit Union (CU), dampingan PESADA, yang diadakan pada 21-22 Maret secara hybrid (Dok Pesada). ()
Visi KESADANTA adalah ‘terciptanya kelompok perempuan yang sadar, kuat, mandiri, dan sejahtera yang dijiwai oleh semangat kebersamaan, tanggung jawab serta adil dan jujur dalam masyarakat dan negara. Bagi KESADANTA pendidikan adalah jantung CU.
“Karena itu hari pertama diadakan kegiatan peningkatan kapasitas untuk seluruh perwakilan anggota KESADANTA,” ujar Ketua Dewan Pengurus KESADANTA, Sondang Boang Manalu dalam siara pers yang diterima Analisasdaily.com (26/3). Tujuannya untuk menguatkan pemahaman akan makna KESADANTA sebagai sebuah gerakan ekonomi politik perempuan akar rumput. Menurut Sondang, berdasarkan pengenalan peserta mengenai kerangka kerja penguatan perempuan untuk kesetaraan gender, telah terpetakan kekuatan KESADANTA.
Pertama, KESADANTA telah memiliki 14.110 orang. Mereka tersebar di 8 kabupaten/kota di Sumut, yakni Dairi, Pakpak Bharat, Humbang Hasundutan, Langkat, Kota Medan, Tapanuli Tengah, Sibolga dan Samosir serta Aceh (Singkil). Kedua jumlah tabungan anggota KESADANTA saat ini berjumlah Rp 27,480,305,246, dan pinjaman beredar Rp 29,481,717,473. Ketiga KESADANTA telah memiliki badan hukum, kantor di Sidikalang dan Pakpak Bharat yang sekaligus sebagai Training Center di Traju Pakpak Bharat. Keempat KESADANTA juga memiliki usaha penitipan anak di Sidikalang.
Berbagai Dampak Positif
“KESADANTA mempunyai 208 kelompok unit CU, dan tersebar di pedesaan dan miskin kota, dimana kehadiran CU dengan pendidikan kritis bulanan di kelompok dan di tengah masyarakat membawa banyak pengaruh dari tingkat rumah tangga hingga publik,” tambah Sondang.
Dampak atau pengaruh itu diantaranya ada anggota dan warga yang punya tabungan untuk modal usaha, membeli aset pribadi, bahkan dapat menyekolahkan anak hingga perguruan tinggi. Dampak lainnya, kaum perempuan juga lebih berani berbicara di depan publik dan hadir di musrembang, mencalonkan diri sebagai pemimpin public sehingga 8 dari 15 calon Kades Perempuan telah terpilih menjadi kades. Dukungan kepada perempuan calon pemimpin ataupun di dunia politik, dilakukan melalui pembayaran iuran seluruh anggota ke SPUK yang merupakan kelompok khusus untuk advokasi partisipasi dan keterwakilan perempua akar rumput.
KESADANTA juga mempunyai 684 kader. Mereka tersebar di semua wilayah dan mampu menangani pengaduan pertama membantu perempuan untuk lepas dari KDRT dan Kekerasan Terhadap Perempuan (KTP), melayani dan mengajak perempuan untuk memeriksa kesehatan ke tempat layanan dan pembelajaran Kesehatan Seksual dan Reproduksi di OSS & L (sebuah inovasi layanan PESADA bersama Konsorsium PERMAMPU), dan siap memotivasi anggota untuk maju di dunia politik.
“KESADANTA juga telah memiliki aturan dan pedoman perilaku yang mengikat seluruh anggota agar tetap setia kepada visi dan missinya,” kata Sondang. Nilai solidaritas, terwujud dari pemberian bantuan kepada anggota yang mengalami bencana angin puting beliung di Pakpak Bharat, banjir di kota Medan, dan membangun ‘crowdfund internal’ melalui gerakan Rp.2.000 yang saat ini telah berjumlah Rp 45.042.800. Sebagian dana itu telah digunakan untuk membantu korban bencana di luar KESADANTA, misalnya di Sulawesi Barat. Secara khusus anggota KESADANTA juga terlibat penuh dalam mendampingi anggota dan keluarga yang terinfeksi virus Covid-19, termasuk melakukan sosialisasi mengenai penularan virus korona, cara mengakses layanan kesehatan, cara melakukan isoman, pemberian paket gizi kepada penderita, hingga melakukan layanan konseling.
Dalam analisis terhadap capaian program tahun 2021, ditemukan bahwa KESADANTA banyak menyentuh level akses ke sumberdaya (kursus, kredit, teknologi komunikasi lewat whatapps, zoom) dan kesadaran kritis mengenai hak perempuan, hak sebagai warga seperti terlihat dari peta kekuatan di atas.
Apresiasi Sejumlah Stakeholder Terhadap KESADANTA
Menurut Sondang, tahun 2022 dan selanjutnya, penguatan perempuan akan semakin diarahkan untuk meningkatkan suara dan pengaruhnya melalui partisipasi bermakna dalam pengambilan keputusan dan kemampuan melakukan pengawasan dalam pelaksanaan keputusan-keputusan di ranah public terutama yang menyangkut hak-hak perempuan. Untuk itu ke depan akanu terus ditingkatkan aksi kolektif dengan Forum Komunitas Perempuan Akar Rumput (FKPAR), Femokrat (birokrat perempuan), Forum Perempuan Muda (FPM) dan Forum Multi Stakeholder (FMS). Usaha lainnya adalah membangun aliansi taktis dengan pihak-pihak lain sesuai tujuantrategis yang telah ditetapkan KESADANTA.
Hari kedua RA, peserta mendengar sambutan dari berbagai stakeholder, yakni Bupati Dairi, perwakilan OPD bidasng Perkoperasiaan, dan OPD bidang pemberdayaan perempuan Dairi, Pakpak Bharat, Humbahas, Tapteng, Samosir, Langkat, dan Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sumatera Utara, perwakilan kepala Desa, Kepala Lingkungan dan Lurah dampingan PESADA.
Pada umumnya sambutan itu mengapresiasi KESADANTA yang mampu melaksanakan RAT ke-15 meski dalam situasi pandemi Covid-19. Hal itu berbeda dengan beberapa koperasi lain yang tidak melaksanakan RAT. KESADANTA juga dinilai konsisten menjadikan RAT sebagai arena pertanggungjawaban pengurus, menerapkan nilai transparansi dan partisipasi anggota dalam menetapkan aturan.
“Beberapa OPD menyarankan agar pengurus mendaftarkan izin KESADANTA ke Dinas yang menangani Perkoperasian di Samosir, Tapanuli Tengah; dan perlunya pengurus KESADANTA melakukan audinesi ke Dinas Perkoperasian dan Pemberdayaan Perempuan untuk memperkenalkan program dan menjajaki kerjasama dengan KESADANTA”, kata Sondang.
Kendaraan Ekonomi dan Politik Perempuan akar Rumput
Sementara PESADA dalam sambutannya mengingatkan anggota dan pengurus KESADANTA untuk terus memupuk kerelawanan dan rasa memiliki KESADANTA, agar mampu menjadi kendaraan ekonomi politik perempuan akar rumput dalam mewujudkan sistem ekonomi kerakyatan yang setara dan adil gender, inklusif, berkelanjutan dan berpengaruh dari tingkat lokal dan global. PESADA juga menyatakan komitmen mereka untuk terus mendampingi pengurus dan anggota agar konsisten dengan nilai-nilai KESADANTA.
Pelaksanaan RAT diawali laporan pertanggungjawaban Dewan Pengurus dan Dewan Pengawas KESADANTA tahun buku 2021. Dalam pembahasannya ada anggota yang mempertanyakan tentang masih adanya penyalahgunaan wewenang oleh pengurus unit, apakah ada audit eksternal terhadap laporan keuangan, dll. Setelah mendapat jawaban yang jelas, akhirnya peserta sidang menerima laporan pertanggungjawaban Dewan Pimpinan Tahun Buku 2021.
Beberapa Perubahan Aturan
Forum RAT ke 15 juga telah menyepakati pergantian antar waktu satu orang Dewan Pengurus atas nama Juliaty, wakil wilayah Medan dan Langkat. Pergantian dilakukan karena yang bersangkutan mencalonkan diri menjadi Kepala Desa. Penggantinya Zuliana Hasibuan dari CU Perempuan Serba Bisa, Desa Jatisari, Kecamatan Padang Tualang, Langkat.
Dalam sidang pembahasan peraturan KESADANTA, terdapat beberapa perubahan maupun penambahan aturan bagi Anggota dan Pengurus. Secara umum perubahan didominasi aturan-aturan yang mengarah pada kemudahan mengakses pinjaman, kenaikan tabungan sukarela, pengawasan dan akuntabilitas agar sebelum RAT dilakukan 2 kali dalam setahun dan audit eksternal dilakukan 1 kali dalam 3 tahun, penggunaan dana sosial, pencegahan kredit macet dan lain-lain.
Acara RAT diakhiri pemberian hadiah untuk 3 unit terbaik, 2 unit dari Dairi dan 1 unit dari Pakpak Bharat. Sedangkan 3 unit yang mempunyai pengurus terbaik adalah dari Dairi, Samosir dan Tapanuli Tengah. Seleksi telah dilakukan sebelumnya berdasarkan hasil pra-RAT pada di 208 unit KESADANTA. (Rel/Ja)
(JA)