Tewas Tenggelam di Kolam Pancing. (Analisadaily/Irfan Nasution)
Analisadaily.com, Padangsidimpuan - Kejadian tragis tewasnya 4 bocah perempuan, warga Dusun Pintu Batu, Desa Lembah Lubuk Manik Kecamatan Angkola Barat, Kabupaten Tapanuli Selatan, di kolam ikan milik warga di Desa Tinjoman, Kecamatan Padangsidimpuan Hutaimbaru, Kota Padangsidimpuan pada Minggu, (3/4) menggegerkan warga.
Kepala Desa Tinjoman, Kecamatan Hutaimbaru, Safril Efendi Tanjung tempat TKP, menyebutkan kejadian tersebut diketahuinya dari saksi D Tanjung (30) saat kepala desa berada di kebun.
"Saya ditelepon saksi pada pukul 10.30 WIB dan mengabarkan kejadian tersebut," ujarnya.
Peristiwa tersebut berawal dari keempat korban Nur Laila Harahap ( 12), Hapiza Harahap (6), Nova Sakinah Siregar (9) dan Lamsiah Siregar (7) keluar rumah sehabis sahur untuk asmara subuh sebagaimana saat Ramadan guna menikmati suasana subuh.
Hal itu diperkuat oleh keterangan saksi, Arifin Siagian (40), warga Dusun Pintu Batu, Desa Lembah lubuk Manik yang ketika ditemui di rumah Kepala Desa Lembah Lubuk Manik menyebutkan kronologi yang diketahuinya.
"Keempatnya bertemu dan berjalan-jalan ke Desa Tinjoman Kecamatan Hutaimbaru, sejauh dua kilometer dari desa korban yakni Dusun Pintu Batu Desa Lembah Lubuk Manik. Mereka (korban) sedang jalan-jalan subuh," kata Arifin Siagian.
Berselang 4,5 Jam, keempat korban diketahui dan ditemukan sudah tak bernyawa setelah salah seorang warga Desa D Tanjung (30) yang tinggal kolam kejadian yang berada di Desa Tinjoman.
"Kami mendapat kabar setelah siang itu dan bersama warga lain langsung ke sana," Kata Arifin Siagian.
Kemudian melaporkan ke pihak kepolisian, lalu membawa keempat korban ke Rumah Sakit TNI di Losung Batu. Keempatnya dimakamkan sebelum magrib di pekuburan Desa Lembah Lubuk Manik, Kecamatan Angkola Barat, Kabupaten Tapanuli Selatan.
Kapolsek Huaimbaru AKP M Panggabean menjelaskan, bahwa kejadian murni kecelakaan, dan tidak adanya tindakan kriminal terhadap korban.
"Bahwa hari ini dibuat surat pernyataan bahwasanya keluarga korban tidak merasa keberatan dan tidak perlu diotopsi, dan bersedia makam di bongkar jika diperlukan oleh pihak kepolisian," kata Kapolsek.
(IAN/BR)