Waspadai Zona Aktif Gempa Pemicu Tsunami di Masa Mudik

Waspadai Zona Aktif Gempa Pemicu Tsunami di Masa Mudik
Tangkapan layar zona aktif gempa bumi dipaparkan oleh Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati dalam Rapat Kerja dan Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi V DPR RI diikuti secara daring di Jakarta, Rabu. (6/4/2022). (ANTARA/Devi Nindy)

Analisadaily.com, Jakarta - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, mengimbau masyarakat mewaspadai zona aktif gempa pemicu tsunami di masa mudik Lebaran 2022.

Kata dia, terdapat beberapa zona aktif gempa yang dapat diperkirakan dari analisis kondisi kegempaan 6 bulan terakhir periode Oktober 2021-Maret 2022. Zona-zona yang berpotensi untuk mengalami gempa zona aktif adalah Aceh hingga Nias, kemudian Sumatera Barat hingga Kepulauan Mentawai, Bengkulu hingga Lampung, Selat Sunda hingga Banten.

"Wilayah kegempaan ini semakin aktif, dan semakin perlu kewaspadaan," kata Dwikorita saat Rapat Kerja dan Rapat Dengar Pendapat Komisi V DPR RI dilansir dari Antara, Rabu (6/4).

Selain itu, zona aktif gempa yang perlu diwaspadai ada di Jawa Barat, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, hingga sampai ke Maluku dan Papua.

"Yang perlu menjadi perhatian sebagian dari gempa-gempa tersebut dapat berkaitan dengan megathrust, ataupun dengan gempa dasar laut sehingga potensi tsunami memang masih dimungkinkan. Meskipun kita tidak memprediksi kapan terjadi, semuanya tidak bisa diprediksi, hanya bersiap-siap," kata Dwikorita.

Untuk kesiapan tersebut, Dwikorita mengatakan satu-satunya bandara yang saat ini paling siap untuk menghadapi tsunami dengan segala fasilitasnya adalah Bandara Internasional Yogyakarta.

Sementara untuk bandara lainnya, menurut dia masih perlu banyak hal yang perlu disempurnakan. Terutama jalur evakuasi dan tempat evakuasi.

"Seperti di (Bandara) Ngurah Rai ini, jalur-jalur evakuasi sudah mulai diatur dan tempat evakuasi-nya sudah mulai disiapkan. Tapi bandara yang lain perlu lebih diperhatikan dan juga beberapa pelabuhan," kata Dwikorita.

(CSP)

Baca Juga

Rekomendasi