Pantauan Analisadaily.com sebelum diangkat petugas terjadi adu mulut antara pedagang dengan petugas Satpol PP, mereka merasa baru berjualan dan belum ada keuntungan tetapi sudah direlokasi ke tempat yang disediakan pemko.

Salah seorang PKL, Ginda Lubis, mengungkapkan pihaknya keberatan relokasi tersebut sebab masih baru berjualan.

"Ini baru awal Ramadan, kami baru jualan dan sudah digusur. Kami masih rugi bang. Kalau soal dipindahkan harusnya disampaikan dulu biar dari awal puasa kami tau gimana langkahnya. Ini udah hari ke 4 baru mau pindah-pindah," kata Ginda Lubis.

Kasatpol PP Kota Padangsidimpuan, Zulkifli Lubis menyebutkan, pedagang direlokasi ke Alaman Bolak yang menjadi pusat pasar Ramadan.

"Ini direlokasi ke Alaman Bolak karena di situ pusat pasar bukaan Ramadan," kata Kasatpol PP.

Terpisah, DPD Ketua JPKP (Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan) Mardsn Eriansyah Siregar menyesalkan sikap pemko yang melakukan penggusuran di tengah malam.

"Kalau direlokasi, berapa pula uang lapaknya?," katanya.

Harusnya Pemko Padangsidimpuan memberikan solusi, sebelum melakukan penggusuran di tengah malam, memberikan pemberitahuan atau menata pedagang ke lokasi yang ditentukan yang mudah dijangkau pembeli.

"Kami meminta Pemko Padangsidimpuan, bulan Ramadan ini janganlah persulit pedagang takjil, di mana mereka hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga apalagi untuk lebaran ini," pungkasnya.

(IAN/BR)