Parlindungan Manurung (tengah) memberikan keterangan kepada wartawan, Minggu (10/4) (Analisadaily/Arifin)
Analisadaily.com, Kisaran - Pemilik Rumah Sakit Umum (RSU) Bunda Mulia Kisaran, dr Binsar Sitanggang, menuding perilaku oknum anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Asahan, Parlindungan Manurung, sangat arogan.
"Ketika Parlindungan Manurung Datang ke rumah sakit, tepatnya di ruang inap gamer tecsun dekat meja perawat di situ dia sudah mulai arogan saat saya tanyain siapa dirinya," ujar dr Binsar Sitanggang saat dikonfirmasi melalui handphone, Minggu (10/4).
Dia juga sangat menyangkan sikap oknum anggota DPRD Asahan tersebut, yang mana sempat memukul meja perawat. "Saya menanya bapak siapa, lalu dia menjawab bapak tak kenal sama aku, aku anggota DPRD Asahan sambil memukul meja," ujar Binsar menirukan suara Parlindungan.
Diketahui kedatangan Parlindungan ke RSU Bunda Mulia adalah membantu saudaranya yang hendak melahirkan, namun penanganan yang didapat kurang maksimal, sehingga Parlindungan Manurung mencoba menanyakan hal tersebut kepada perawat dan dr Binsar Sitanggang.
"Bukan tidak kita layani, namun bayi di dalam kandung itu belum cukup bulan, artinya soal medis saya yang lebih tau, kalau pelayanan kami tidak sesuai silahkan laporkan ke majelis kehormatan kami," ujar Binsar.
Disinggung mengenai adanya pernyataan dari dr Binsar Sitanggang yang menyebutkan dasar tidak tau diri pasien BPJS aja pun, Binsar Sitanggang membantah bahwa pernyataan itu tidak ada disebutkannya.
"Mana mungkin saya menyebutkan pernyataan itu, bahkan saya ketua tim BPJS cabang Tanjungbalai yang pegang enam kabupaten," ujarnya sembari mengatakan bahwa masalah ini sudah ditangani Ketua PDI Perjuangan.
Bantah Tuduhan
Dalam hal ini Parlindungan Manurung dari fraksi PDI Perjuangan membantah tuduhan dari dr Binsar Sitanggang yang membilangkan dirinya arogan dan memukul meja.
"Itu tidak benar kalau saya arogan di dalam RSU Bunda Mulia, saya hanya menanyakan kenapa saudara yang belum ditangani, sambil mengenalkan diri," ujarnya.
Dia juga menjelaskan, sebelum saudara bernama Nelvi Simbolon hendak mau melahirkan dan sudah tiga hari di RSU Bunda Mulia belum mendapatkan pelayanan bahkan sudah pecah ketuban.
"Kedatangan saya ke RSU Bunda Mulia tidak lain hanya ingin membantu saudara saya agar mendapatkan pelayanan karena kondisinya pada saat saya liat sidah kritis hingga air ketuban sudah ke luar dan ini menyangkut nyawa," ujarnya.
Selanjutnya pasien mau dilarikan ke RSU Adam Malik, namun inkubator di RSU Adam Malik penuh sehingga pihak keluarga sudah memboking ruangan di RSU Grand Medistra Lubukpakam, Tiba-tiba RSU Bunda Mulia memesan secara online di RSU Pringadi Medan.
"Setelah semuanya, rujukan yang dikeluarkan RS Bunda Mulia malah ke RS Pringadi Medan, ini kemudian di protes oleh pihak keluarga, akhirnya pasien dibawa ke RSU Grand Medistra Lubukpakam dan melahirkan dengan selamat," ujar Parlindungan Manurung seraya menegaskan m dirinya tidak ada melakukan tindakan arogansi sampai memukul meja di RSU Bunda Mulia.
(ARI/RZD)