Sebagian petani sawit saat pelatihan pengelolaan sawit berkelanjutan (ISPO) yang digelar Asian Agri di Parapat, Sumut (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Untuk mendukung program pemerintah mensosialisasikan ISPO, Asian Agri memfasilitasi pelatihan pengelolaan sawit berkelanjutan bagi 102 petani sawit dari 15 desa dan 15 koperasi unit desa di wilayah kabupaten Pelalawan dan Indragiri Hulu, Riau. Pelatihan dilangsungkan di Parapat, Sumatera Utara, 8-31 Maret 2022.
Sebagai informasi, setiap pemilik atau perusahaan perkebunan kelapa sawit dianjurkan memiliki sertifikat ISPO. Sertifikasi ini dilakukan untuk memastikan setiap perkebunan dikelola dengan berkelanjutan.
ISPO atau Indonesian Sustainable Palm Oil System merupakan kebijakan yang dimiliki oleh pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertanian. Kebijakan ini diambil sejak 2009 untuk membuat minyak kelapa sawit dari Indonesia memiliki daya saing tinggi di pasar global.
Dalam siaran pers yang diterima Analisadaily, Kamis (14/4), disebutkan, pelatihan tersebut sekaligus sebagai persiapan petani sawit di Pelalawan dan Indragiri Hulu dalam menghadapi masa replanting (peremajaan).
Hendra S Saragih, mewakili Asian Agri menjelaskan, program ini merupakan wujud keseriusan Asian Agri dengan tujuannya meningkatkan kualitas hidup petani melalui pengembangan sumber daya berkelanjutan. "Asian Agri berkomitmen untuk mendukung pemerintah dalam melaksanakan program ISPO," sebutnya.
Sementara, Kepala Desa SP 1 Tariyam (Bukit Gajah) berterima kasih karena telah mendapatkan pelatihan dari Asian Agri. "Pelatihan ini memperkuat tali silaturahmi dan kerja sama antara perusahaan, KUD dan desa sekaligus menambah semangat untuk membangun negeri," ungkapnya.
Disebutkannya, pelatihan ini sangat bermanfaat bagi petani sawit karena selain melibatkan generasi pertama, juga mengikutsertakan generasi kedua petani atau generasi milenial dalam sesi pelatihannya. Para peserta dibekali pengetahuan tentang bagaimana menerapkan pengelolaan sawit yang berkelanjutan sesuai dengan program pemerintah dalam mendorong petani melakukan sertifikasi ISPO.
Oleh karena itu, pihaknya berharap pelatiham seperti ini dilakukan secara berkelanjutan pula. "Kami berharap Asian Agri akan terus melakukan pembinaan kepada KUD dan petani mitranya," demikian Kades SP 1 Tariyam.
(GAS/RZD)