KNKT Rekomendasikan Pengelola Jalan Tol Siapkan Tim Tanggap Darurat

KNKT Rekomendasikan Pengelola Jalan Tol Siapkan Tim Tanggap Darurat
Dialog dengan pengelola jalan tol Cikopo-Palimanan (Cipali) di rest area 166, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Selasa (19/4) (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Majalengka - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) merekomendasikan kepada pengelola jalan tol untuk menyiapkan tim tanggap darurat (emergency respon) untuk penanganan kecelakaan saat penyelenggaraan angkutan lebaran 2022.

Wakil Ketua KNKT, Haryo Satmiko mengungkapkan, dominasi potensi penyebab kecelakaan dijalan tol adalah kelelahan pengemudi, micro sleep, ban pecah dan aqua planing dengan karakteristik tol lalu lintas terusan dan sebagian besar berada di tengah pada ruas tol Merak (Banten)-Banyuwangi (Jatim).

"Kami meminta pengelola jalan tol untuk menyiapkan tim tanggap darurat dengan personel dan peralatan yang memadai serta menyiapkan hellypad berkoordinasi dengan Basarnas, serta dipersiapkan mitigasinya jika kecelakaan yang melibatkan kendaraan pengangkut bahan berbahaya ataupun kendaraan terbakar terjadi di jalan tol yang sedang padat lalu lintas," ungkap Haryo Satmiko saat dialog dengan pengelola jalan tol Cikopo-Palimanan (Cipali) di rest area 166, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Selasa (19/4).

Selain tim tanggap darurat, KNKT juga merekomendasikan pengelola jalan memperhatikan keberadaan jalur penyelamat yang saat ini kondisinya perlu perawatan, terutama bagian isi jalur yang terbuat dari pasir atau tanah jika sudah mengeras justru akan menjadi penyebab peningkatan fatalitas jika ada kendaraan yang memasukinya.

"Juga masalah keterlihatan jalur penyelamat di malam hari yang sebagian besar belum diberi reflector ataupun lampu penerangan," tambah Haryo Satmiko.

Haryo menambahkan, perlu menjadi perhatian juga penanganan kendaraan yang mengalami kecelakaan ataupun kerusakan di jalan, agar tidak menimbulkan kemacetan ataupun kecelakaan berikutnya yang seringkali jauh lebih fatal dibandingkan kecelakaan yang pertama.

"Kami minta pengelola jalan tol juga memasang spanduk di ruas tol atau rest area tentang bahaya pecah ban, bahaya kelelahan sehingga perlu istirahat, micro sleep, dan aqua planing. Bisa juga bekerja sama media elektronik, cetak maupun radio tentang bahaya pecah ban, fatiguemicro sleep dan aqua planing," papar Haryo Satmiko.

Menanggapi rekomendasi KNKT, GM Astra Tol Cipali Suyitno mengungkapkan, untuk memperlancar angkutan lebaran 2022, pihaknya telah mempersiapkan 8 rest area terdiri atas 4 rest area tipe A dan 4 tipe B.

"Kami sudah menyiapkan hellypad untuk penanganan kecelakaan," ungkapnya.

Dalam operasional angkutan lebaran 2022, lanjut Suyitno, pihaknya memberlakukan kebijakan sesuai petunjuk dari Kementerian Perhubungan yaitu, sistem satu arah, contra flow dan genap ganjil.

"Untuk sistem satu arah dan contra flow, kami sudah melakukan persiapan baik fasilitas maupun petugas," ujar Suyitno.

Untuk menangani gangguan di jalan tol, lanjut Suyitno, pihaknya menyiapkan 12 mobil derek, 12 mobil rescue, 2 ambulan dan 5 mobil dari PJR serta penambahan dua mobil derek. Sementara untuk mencegah macetnnya di rest area, parkir kendaraan dibatasi maksimal 30 menit istirahat dan pola buka tutup disesuaikan kondisi di dalam rest area.

"Kami juga melakukan antisipasi dengan memasang barrier di sekitar jalan tol sebelum dan sesudah rest area agar tidak ada kendaraan yang parkir, karena menyebabkan kemacetan," ungkap Suyitno.

(TRY/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi