Bendungan di Desa Pematang Kuala, Kecamatan Teluk Mengkudu, Kabupaten Serdang Bedagai yang sudah retak meski baru selesai dibangun (Analisadaily/Zainal Abidin)
Analisadaily.com, Teluk Mengkudu - Proyek pembanguan bendungan di Dusun I Desa Pematang Kuala, Kecamatan Teluk Mengkudu, Kabupaten Serdang Bedagai, sudah selesai dikerjakan kontraktor.
Namun sayangnya bendungan yang baru selesai dikerjakan itu sudah retak-retak sehingga disinyalir tidak akan bertahan lama.
Pantauan
Analisadaily.com, selain bagian atas bendungan yang retak-retak sehingga harus didempul ulang, bagian bawahnya juga terlihat retak. Sementara pintu klep diduga sudah bocor karena ketika air pasang, terlihat air masuk melalui bagian bawah pintu klep.
Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) membangun bendungan ini menggunakan dana APBD Kabupaten Serdang Bedagai tahun anggaran 2021 dengan nilai kontrak Rp 3.151.265.000,- dan dikerjakan oleh PT. Daffa Buana Sakti.
Sejatinya pembangunan bendungan dilakukan untuk membantu para petani di desa tersebut agar air bisa mengaliri areal persawahan. Namun dengan kondisi saat ini dikhawatirkan apa yang menjadi harapan para petani tidak akan terpenuhi.
Maju Butarbutar, salah seorang petani menyebut selama ini mereka sangat mengharapkan adanya bendungan. Apalagi areal persawahan yang ada di Dusun II, III dan IV sudah bertahun-tahun menjadi lahan tidur karena digenangi air asin.
"Karena pemerintah telah membangunan bendungan tersebut, maka para petani di dusun kami melakukan cetak sawah supaya areal persawahan bisa kembali ditanami padi," kata Maju, Rabu (20/4).
"Tapi dengan kondisi bangunannya seperti ini, maka apa yang menjadi harapan dan impian kami selama bertahun-tahun sangat kecewa dan kesal. Sebab bendungan tersebut tidak bisa berfungsi sebagaimana mestinya. Padahal saat ini para petani sudah ada yang mulai bertanam padi," ucapnya.
Terkaitan hal itu, Kepala Bidang Irigasi Dinas PUPR Serdang Bedagai, Heru, mengatakan klep pintu bendungan tidak bocor, namun ada kayu dan sampah-sampah yang terganjal di bawah pintu sehingga airnya masuk.
"Dan itu sudah kita bersihkan," ujarnya.
"Pada dasarnya pembanguan itu untuk menahan air masuk. Maaf Pak, saya baru di sini, namun walaupun demikian kita akan perbaiki bangunan yang rusak tersebut karena masih dalam masa perawatan sampai bulan enam nanti," tukasnya.
(BAH/EAL)