Memperingati Perayaan Hari Kartini 2022, PESADA menyelenggarakan acara Diskusi secara hybrid dengan tema “Memperkuat Komitmen Partisipasi & Kepemimpinan Perempuan Dalam Pembangunan Desa”, Kamis (21/4) (Dok Pesada)
Analisadaily.com, Medan - Memperingati Hari Kartini 2022, PESADA menggelar diskusi hybrid berjudul “Memperkuat Komitmen Partisipasi & Kepemimpinan Perempuan Dalam Pembangunan Desa”. Acara dihadiri 79 peserta, 76 perempuan dan 3 laki-laki. Mereka adalah para Kader PESADA, Suara Perempuan Untuk Keadilan (SPUK) yang berasal dari 14 kabupaten di Sumut. Termasuk 7 orang Perempuan pemimpin yang didukung PESADA dan anggota DPRD Humbang Hasundutan, Sanggul Mardiana Manalu, dan Dr. Badikenita Sitepu
Dalam diskui, sejumlah peserta menyampaikan pandangan mereka atas perjuangan Kartini mewakili barisan perempuan pejuang di masa penjajahan Belanda. Peserta juga memberi apresiasi terhadap perjuangan Kartini atas hak pendidikan bagi kaum perempuan, keberaniannya melawan melawan tradisi, termasuk meninggalnya Kartini saat melahirkan karena faktor kesehatan reproduksi perempuan yang masih rebdah, hingga inspirasi perjuangan Kartini untuk kepemimpinan perempuan.
Secara khusus Dr. Badikenita sebagai salah satu perempuan dukungan PESADA menyampaikan pengalaman mengenai pentingnya belajar terus menerus dan membangun kaukus di antara perempuan seperti di badan legislatif. Menurut Badikenita hal itu penting untuk memperjuangkan berbagai kebijakan seperti RUU TPKS.
Sementara para Kepala Desa Perempuan dan DPRD terpilih, berbagi cerita latar belakang mereka menjadi pemimpin, strategi pemenangan, pentingnya pendidikan formal dan informal untuk membangun kesadaran, kepercayaan diri dan pengetahuan perempuan hingga mampu mengkritisi politik uang, dan berbagai tantangan yang dihadapi dalam masa kepemimpinan. Sementara beberapa Kepala Desa Perempuan menyebutkan tantangan yang dihadapi antara lain nilai-nilai adat yang sangat patriarkhis dan masuk ke semua aspek kemasyarakatan di desa, dan minim kapasitas dalam managemen birokrasi.
Para pemimpin perempuan tersebut berharap agar PESADA dan SPUK memberikan dukungan terus bagi mereka agar mampu melaksanakan mandat rakyat khususnya pemilih perempuan. Sementara tantangan khusus yang dihadapi di DPRD di Humbang Hasundutan belum terbangunnya kekompakan diantara sesama anggota DPRD perempuan (saat ini ada 4 orang) untuk memperjuangkan hak-hak perempuan sebagaimana yang tertuang dalam kontrak politik Sanggul Mardiana Manalu dengan SPUK Humbang Hasundutan pada Pemilu 2019 yang lalu.
Oleh karenanya PESADA meyakini perjuangan Kartini dan para pahlawan perempuan lainnya masih harus diperjuangkan terus. Salah satu upaya yang dilakukan adalah menggerakan Suara Perempuan Untuk Keadilan (SPUK) sebagai kader politik perempuan akar rumput untuk mewujudkan pembangunan desa yang lebih berkualitas dan adil. SPUK tidak hanya menjadi gerakan untuk menguatkan suara perempuan ,tetapi menjadi gerakan yang berpengaruh dari tingkat lokal hingga global dengan cara menjaring, mendidik dan mengawal, mendampingi perempuan potensial menjadi Kepala Desa dan menduduki posisi politik lainnya. Dari hasil Pilkades serentak 2021 yang lalu, terdapat 8 perempuan yang didukung SPUK menjadi Kepala Desa terpilih yang telah menandatangi kontrak politik SPUK yang berisi agenda pemenuhan hak-hak perempuan dalam pembangunan. Para Perempuan Kepala Desa tersebut diharapkan mampu memenuhi mandat untuk transformasi pembangunan yang setara & adil gender, berkelanjutan dan inklusif dalam pembangunan mulai dari desa hingga ke level nasional.
Ke depan, PESADA dan SPUK tetap berkomitmen mendampingi Pemimpin Perempuan selama dalam melaksanakan tugas kepemimpinannya. Saluran dan media komunikasi regular antara SPUK dengan Pemimpin Perempuan akan dilakukan secara teratur melalui bincang-bincang perempuan, peningkatan kapasitas dan dialog politik pada saat reses anggota DPRD/DPD untuk memastikan agenda kontrak politik SPUK dapat dipenuhi. Agar komunikasi lebih efektif terbangun, di akhir perayaan disepakati bahwa PESADA dan SPUK akan menggerakkan Kaukus Parlemen Perempuan di DPRD, membangun Forum Kepala Desa Perempuan di seluruh Kabupaten dampingan PESADA di Sumatera Utara, bahkan di Sumatera Utara; serta menyalurkan aspirasi perempuan SUMUT ke DPD.
Sebagaimana Kartini, Perempuan Pemimpin harus perjuangkan kepentingan Perempuan. (rel/ja)
(JA)