"Selanjutnya dilakukan pemeriksaan secara medis oleh dr Andre dari Puskesmas Ulak Tano di dalam rumah duka," kata Kepala Kepolisian Resor Tapanuli Selatan, AKBP Roman Smaradhana Elhaj, Rabu (27/4).

Kemudian, penyidik pembantu melakukan olah tempat kejadian perkara dan dari hasil olah TKP ditemukan barang milik korban berupa uang tunai Rp 20 Ribu, yang berada persis di tempat semula ditemukan dalam keadaan tewas, yakni di jalan umum.

"Petugas juga menemukan sebuah alat pemanen sawit dengan panjang batang 3 meter milik korban," ujar Roman.

Menurut istrinya, Siti Sahara Siregar, suaminya semasa hidup memiliki kepribadian mudah bergaul dan berperilaku baik. Namun, suaminya memiliki riwayat penyakit asam lambung parah dan sudah menahun.

kata dia, suaminya setiap hari terus bekerja berat dan terlambat makan. Apabila memakan cabai ataupun makanan lain yang bersifat asam, maka penyakitnya akan segera kambuh.

"Selain uang tunai dan egrek miliknya, petugas juga membawa barang lainnya seperti, baju dan sehelai celana jeans," terang Roman.

Usai kejadian, personel Polsek Padang Bolak telah melakukan wawancara ke saksi-saksi di sekitar TKP.

Personel menerima permohonan tidak keberatan atas kematian korban dari pihak keluarga. Istri korban juga meminta agar tidak dilakukan otopsi terhadap suaminya dengan menandatangani surat pernyataan. Kemudian, petugas juga telah menerima surat kematian dari dokter.

"Saat diperiksa, seluruh tubuh korban sudah kaku dan dingin dengan posisi terlentang serta tak sadarkan diri. Saat pemeriksaan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban," paparnya.

Dari fakta-fakta tersebut, korban yang berprofesi sebagai pekerja kebun sawit itu diduga meninggal dunia lantaran penyakit asam lambung menahun yang dideritanya.

(ONG/CSP)