Dua Korea Bersitegang, Beijing Minta Semua Pihak Tenang

Dua Korea Bersitegang, Beijing Minta Semua Pihak Tenang
Tentara Korea Selatan berjaga di desa gencatan senjata Panmunjom di dalam zona demiliterisasi (DMZ) yang memisahkan kedua negara, 18 April 2018. (Reuters//Kim Hong-ji)

Analisadaily.com, China - Beijing prihatin dengan situasi tegang di semenanjung Korea, dan menyerukan agar gejala dan akar penyebab ketegangan perlu ditangani. Di tengah pembicaraan denuklirisasi yang terhenti, Korea Utara melakukan serangkaian uji coba senjata tahun ini, dari rudal hipersonik hingga rudal balistik antarbenua (ICBM).

Korea Utara tidak melakukan uji coba senjata nuklir atau ICBM sejak 2017. Para pejabat di Seoul dan Washington mengatakan ada tanda-tanda persiapan untuk uji coba nuklir baru.

Perwakilan Khusus Pemerintah China untuk Urusan Semenanjung Korea, Liu Xiaoming, mengatakan kekhawatiran yang sah dan masuk akal dari semua pihak perlu diakui agar ada penyelesaian politik.

"Kami meminta semua pihak untuk tetap tenang dan menahan diri, dan kami tidak menyetujui tindakan pihak mana pun yang dapat meningkatkan ketegangan," kata Liu dalam ringkasan sambutannya di Twitter dilansir dari Reuters dan Channel News Asia, Senin (2/5).

Dalam kunjungan pertamanya ke Korea Selatan sejak menjabat pada April 2021, Liu dijadwalkan bertemu rekannya dari Korea Selatan, utusan nuklir Noh Kyu-duk, pada hari Selasa (3/5). Dia juga dapat bertemu dengan perwakilan dari Presiden terpilih Korea Selatan, Yoon Suk-yeol, yang akan menjabat pada 10 Mei.

Amerika Serikat telah mendorong lebih banyak sanksi PBB terhadap Korea Utara. Tetapi China dan Rusia telah mengisyaratkan oposisi, dengan alasan bahwa sanksi harus dilonggarkan untuk memulai pembicaraan dan memberikan bantuan kemanusiaan ke Utara yang miskin.

"Masalah di semenanjung dapat diselesaikan secara politik dan China akan terus memainkan "peran positif. Namun kunci untuk menyelesaikan masalah ada di tangan Korea Utara dan Amerika Serikat," tambahnya.

(CSP)

Baca Juga

Rekomendasi