Biara Bahal Portibi Jadi Primadona Liburan Lebaran

Biara Bahal Portibi Jadi Primadona Liburan Lebaran
Biara Bahal Portibi (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Portibi - Candi Bahal I yang berada di Desa Bahal, Kecamatan Portibi, Kabupaten Padanglawas Utara (Paluta) banyak dikunjungi warga untuk mengisi libur lebaran tahun ini.

Kompleks Biara terlihat dipadati para warga perantau yang mudik bersama keluarga , yang datang dari berbagai daerah, baik yang tinggal di wilayah Paluta maupun luar Paluta. Para pengunjung tidak pernah kurang dari seribu orang yang datang di tempat itu, bahkan jumlah pengunjung meningkat hingga tiga kali lipat jika dibandingkan dengan tahun lalu.

Di desa Bahal ini, ada tiga situs candi yang saat ini sudah dipugar. Selanjutnya ketiga candi itu diberi nama candi Bahal 1, Bahal 2, dan Bahal 3. Tempat objek wisata itu berdiri di tepian Sungai Batang Pane dan berjarak sekitar 18 kilometer dari Gunungtua.

Namun yang paling ramai dikunjungi warga selama lebaran yakni Candi Bahal I. Candi Bahal I ini dikelilingi kawat berduri sebagai pemagar komplek candi seluas sekitar 2.744 meter persegi, dan di dalam masih ada pagar sepanjang 59 meter berupa susunan bata, mulai dari empat hingga 22 lapis. Dengan begitu, Bahal I merupakan candi terluas yang telah selesai dipugar bersama empat perwaranya, yakni candi kecil di samping kiri dan depannya berbentuk bujur sangkar, menyerupai altar. Sementara bangunan induk Candi Bahal I itu sendiri berdenah bujur sangkar.

Di pintu masuk terdapat delapan anak tangga selebar 2,25 meter. Sepasang arca singa terlihat mengapit tangga. Pada bagian tengah bangunan utama terdapat ruang kosong seluas 2,5 m x 2,5 m yang fungsi awalnya diperkirakan sebagai tempat pemujaan.

Seorang pungunjungb bernama Setia Siregar (34) mengaku sengaja datang ke Candi Bahal dari Hutanopan, Kecamatan Halongonan, untuk mengobati rasa penasaran anaknya melihat langsung kemegahan Candi Bahal.

"Selama ini dek, saya hanya menceritakan tentang candi ini kepada anak saya, dan tidak pernah mengajak mereka, justru pada momen ini sangat pas membawa anak-anak, sekalian berliburan jalan-jalan ke sini," ucapnya.

Hanya saja, lanjutnya, dia berharap pemerintah daerah lebih memperhatikan objek wisata Candi Bahal tersebut, dengan memperbaiki beberapa fasilitas pendukung agar benar-benar disukai pengunjung, baik mancanegara dan domestik.

"Saya sudah melihat langsung kemegahan candi ini, namun sangat disayangkan beberapa fasilitas pendukung yang ada di sekitar candi belum dibenahi dan diperhatikan oleh pihak terkait. Kita berharap semoga Pemda Paluta benar-benar serius memperhatikan dan membenahinya, sehingga dapat menambah PAD dan nanti benar-benar disukai wisawatan,” ungkapnya.

Senada diungkapkan Imran Hasibuan (40). Ia menyebutkan Candi Bahal merupakan aset besar dan merupakan potensi besar yang dimiliki oleh Paluta guna menggerakkan sektor ekonomi dari sektor pariwisata.

“Candi Bahal memiliki daya tarik tersendiri bagi para wisatawan lokal maupun luar, apalagi saat lebaran dan hari libur lainnya. Namun sampai saat ini, sepertinya belum maksimal upaya dari pemerintah untuk menggerakkan sektor pariwisata ini, melalui keberadaan objek wisata tersebut, seharusnya adanya desain serta promosi dan publikasi dari pihak terkait, sehingga dapat menambah pendapatan daerah maupun masyarakat di sekitar candi,” tandasnya.

(ONG/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi