Budidaya Jagung Organik, 2 Bulan Sudah Panen

Budidaya Jagung Organik, 2 Bulan Sudah Panen
Budidaya jagung organik (Analisadaily/Didik Sastra)

Analisadaily.com, Karo - Petani di Desa Sukajulu, Kecamatan Barusjahe, Kabupaten Karo, membudidayakan jagung manis organik dilahannya. Jagung manis organik dua bulan sudah panen.

Susanto Ginting (29) menyampaikan, jagung manis tanaman miliknya tidak menggunakan pupuk dan racun kimia.

“Jagung manis organik Juma Bulan, zat hijau daun mengandalkan siraman air hujan dan makanan akar hanya rumput yang dibusukan. Artinya tidak menggunakan fungisida dan pestisida,” kata Susanto, Selasa (10/5).

Menurutnya, awal menanam sempat ragu, memungkinkan jagung organik tidak bisa dibudidayakan, maka dirinya menanam tidak luas.

“Alhamdulillah umur 45 hari jagung sudah padat berisi, usia 63 hari bisa panen,” ujarnya.

Soal rasa dan besar tongkol, dipastikan tidak berubah, hal i iterlihat warna buah yang segar. Rasa manis dan sehat karena tidak menggunakan kimia. Dan bibit jagung manis dipesan dari toko pupuk.

Ke depan harapan jagung organik bisa dikembangkan di Kabupaten Karo, minimal jagung konsumsi masyarakat harus sehat bebas dari zat kimia. Untuk modal budidaya jagung manis organik dilahan demplot seluas 100 meter.

“Biaya hanya pembelian bibit Rp 40 ribu, biaya lain tidak ada, itu pengalaman pribadi saya,” ucapnya.

Hendra Sembiring (42) petani Juma Purba lainnha, juga menyampaikan pengalamannya. Dikatakannya, biasanya jagung manis hamanya banyak. “Jika tidak disemprot minimal dua kali menggunakan fungisida dan pestisida panennya tidak bagus.”

Dan penyemprotan pertama saat pohon jagung sudah tinggi 30 cm, penyemprotan kedua pohon jagung mengeluarkan buah. Pupuk juga harus minimal sekali menggunakan NPK.

“Modal untuk tanam jagung manis luas lahan 1.000 meter hingga panen bisa Rp 800 ribu sampai Rp 1 juta, bahkan lebih,” sebutnya.

(DIK/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi