Dokter Salman Paris. (Analisadaily/Irfan Nasution)
Analisadaily.com, Padangsidimpuan - Dunia kini dikejutkan oleh munculnya wabah baru yakni hepatitis akut yang ditemukan pada anak-anak di banyak negara, padahal pandemi virus corona (Covid-19) belum berakhir.
Tokoh Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel) yang juga merupakan seorang dokter, dr Salman Paris Harahap, SpPD-KHOM, meminta pihak Pemko Padangsidimpuan melalui Dinas Kesehatan agar meningkatkan kewaspadaan terhadap kasus dugaan Hepatitis akut.
“Sebab, di Dinas Kesehatan itu ada anggaran terkait survailans dan ini kita minta untuk dimaksimalkan guna mencegah kasus tersebut,” kata dr Salman.
Mengingat dugaan kasus penyakit tersebut sudah menelan korban seorang anak di Medan, Selasa (10/5/2022) lalu.
Salman, juga mendorong Dinas Kesehatan agar jangan sampai timbul korban.
Dengan sumber daya yang ada, menurut dr Salman, Dinas Kesehatan mestinya bergerak cepat agar jangan sampai jatuh korban serta membentuk tim khusus.
“Sebagaimana yang sama kita ketahui, kasus ini diumumkan pertama kali oleh WHO, pada Jumat (15/4/2022) lalu dan sudah lebih 200 kasus yang dilaporkan di 20 negara. Di Indonesia sendiri, dilaporkan dugaan kasus sejak Mei 2022,” imbuhnya.
Kepada masyarakat, dr Salman meminta agar mewaspadai gejala umum seperti, penurunan kesadaran pada anak yang disertai demam tinggi, nyeri-nyeri sendi atau pegal-pegal, mual, muntah maupum nyeri perut, lesu, hilang nafsu makan, serta diare.
“Kemudian ditemukan warna urine gelap dan warna feses (kotoran)-nya pucat. Sedangkan pada kulit dan mata, terdapat tanda warna menguning,” terang dr Salman.
Sementara itu, dr Salman apabila menemukan gejala itu, segera datangi fasilitas kesehatan guna pemeriksaan lebih lanjut. Adapun pencegahannya, disarankan masyarakat selalu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) seperti mencuci tangan, meminum air bersih yang sudah matang, menggunakan alat makan sendiri (untuk anak yang makan disekolah) dan tetap memakai masker dan menjaga jarak.
“Tetap waspada dan selalu berpikiran positif dan komsumsi makanan yang bergizi tinggi agar imun tetap baik. Salam sehat,” pungkas dr Salman menutup.
(IAN/BR)